Dalam artikel 'Sekutu Zionis Dalam Pemerintahan Negara Ottoman dan Dalang Pelengseran Sultan Abdul Hamid II' sudah dibahas bahwa Freemasonry adalah dalang pelengseran tersebut. Mereka memasuki pemerintahan turki dengan menjadi pejabat, Gerakan Turki Muda, dan lainnya. Juga membantu Zionis dalam mengusai Palestina.
Jadi, siapakah Freemasonry itu?
Berdirinya organisasi ini masih menjadi misteri. Ada yang mengatakan bahwa Freemasonry adalah organisasi tertua di dunia sebab sudah ada jauh sebelum tahun 1300 M. Namun sebagian besar sejarawan berpendapat bahwa tahun 1717 M adalah tahun lahirnya Freemasonry dengan dibentuknya lodge di London. Anehnya, Pondok Masonik pertama didirikan di Prancis tahun 1688.
Sejak itu, Freemasonry tersebar ke berbagai negara. Seperti Amerika, Belanda hindia, Turki, termasuk Indonesia. Mereka datang ke Indonesia bersamaan dengan kedatangan VOC. Freemasonry juga dikenal sebagai mason atau kemasonan. Mereka bersembunyi di balik kegiatan kemanusiaan, memberikan beasiswa, membangun perpustakaan, dan semua itu adalah program. Tujuan yang sebenarnya adalah liberalisasi.
Dunia mencatat Freemasonri adalah organisasi yang menyatukan orang-orang tanpa memandang ras, agama, dan lainnya. Padahal, tujuan mereka adalah menjadikan manusia sebagai humanisme secular, yang akhirnya merujuk pada agama juga. Maka dari itu mereka melengserkan kekuasaan Sultan Abdul Hamid II karena beliau berpolitik dengan Pan-Islamisme.
Lalu, alasan mereka datang ke Indonesia pun untuk mengasimilasi pribumi dengan budaya liberalisme. Tetapi, mengapa mereka tidak membebaskan Indonesia dari penjajahan Belanda?. Mereka hanya membangun lodge-lodge di beberapa daerah. Bahkan membantu Zionis dalam mengusai Palestina. Bukankah mereka ingin mendamaikan dunia?
Ada yang mengaitkan bahwa Freemasonry adalah illuminati. Jawabannya, bukan. Freemasonry mengajarkan ateisme. Sedangkan illuminati mengajarkan agama yang berbeda. Tetapi hubungan mereka cukup baik walau dengan pemahaman yang bertentangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H