Lihat ke Halaman Asli

Sekutu Zionis Dalam Pemerintahan Negara Ottoman Dan Dalang Pelengseran Sultan Abdul Hamid II

Diperbarui: 18 Oktober 2024   00:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

britannica.com

Sebagian orang berpikir bahwa tokoh utama dalam pelengseran kekuasaan Sultan Abdul Hamid II adalah Zionis. Karena saat Theodore Herzl mengajukan proposal pembangunan negara Yahudi dalam tiga pertemuan, tidak ada satu pun yang beliau setujui. Meskipun Theodore Herzl memang bekerja sama dengan Abdullah Cevdet - tokoh Gerakan Turki Muda dan Komite Persatuan dan Kemajuan - untuk melengserkan beliau, tapi ia hanya sekutu.

Dilansir dari buku 'Di Balik Runtuhnya Turki Utsmani' karangan Deden A. Herdiansyah, Theodore Herzl mampu memperluas jaringan di kalangan para pejabat Turki Utsmani melalui Abdullah Cevdet. Ia menghubungkan Theodore Herzl dengan para pejabat negara. Salah satunya Faik Bey, sekretaris pribadi menteri dalam negeri. Ia juga mengenalkan seorang jurnalis Turki Utsmani yang memiliki hubungan dekat dengan istana, Adil Bey. Yang akhirnya memiliki peran dalam proses imigrasi Yahudi ke Palestina.

Theodore Herzl menginginkan Palestina. Karena itu ia memiliki tujuan untuk melengserkan kekuasaan Sultan Abdul Hamid II. Sedangkan Abdullah Cevdet ingin melengserkan Sultan Abdul Hamid II demi mewujudkan cita-cita Gerakan Turki Muda. Kesimpulannya, Theodore Herzl memanfaatkan pejabat dalam negeri Ottoman yang ingin melengserkan Sultan Abdul Hamid II untuk mewujudkan cita-cita Zionis. Bahkan Komite Persatuan dan Kemajuan membantu imigrasi besar-besaran 50 ribu orang Yahudi.

Strategi Zionis terstruktur secara matang. Mereka tidak menggunakan kekuatan fisik dan senjata, tetapi dengan pergerakan secara rahasia. Mereka tidak melakukan konfrontasi secara terbuka, tetapi menutupi pergerakan dengan aktivitas yang berbentuk sosial, ekonomi, kebudayaan, dan pendidikan.

Lantas, siapa dalang yang melengserkan kekuasaan Sultan Abdul Hamid II?

Dunia mencacat bahwa pelengseran Sultan Abdul Hamid II disebabkan Gerakan Turki Muda karena mereka menginginkan sistem pemerintahan yang nasionalis, demokratis, dan konstitusional - yang bertentangan dengan sistem pemerintahan Sultan Abdul Hamid II - dengan mendesak mufti islam. Kemudian, Komite Persatuan dan Kemajuan memberikan alasan palsu tentang penggulingan kekuasaan Sultan Abdul Hamid II, bahwa beliau membakar Al-Qur'an, melakukan pemborosan, membunuh, dan dzalim.

Tetapi sebenarnya, sebagian besar Gerakan Turki Muda dan Komite Persatuan dan Kemajuan Turki Utsmani adalah orang-orang dari kelompok Freemasonry. Mereka bersembunyi dalam organisasi itu karena Sultan Abdul Hamid II menyadari adanya bahaya dari Freemasonry, hingga beliau memberikan perhatian besar kepada mereka dengan menugaskan badan intelijen untuk mengawasi mereka. Bahkan beliau menempatkan mata-mata di depan kantor pusat majelis Freemasonry.

Artinya, dalang utama yang melengserkan Sultan Abdul Hamid II dari negara Ottoman adalah Freemasonry yang masuk ke dalam Gerakan Turki muda, serta Komite Persatuan dan Kemajuan Turki Utsmani.

Jadi, siapakah sebenarnya Freemasonry itu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline