Lihat ke Halaman Asli

Kholilatul Ummah

Advokat Perempuan

Jalan Cinta

Diperbarui: 26 Agustus 2019   22:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Ketika perih menyelusup pelan
Tanda hati mulai berkelindan

Akar dunia telah tumbuh berserabut
Sebab diri lupa mengingat dan menyebut

Kadang jiwa raga merana
Untuk melahirkan yang Nyata

Rindu makin menuju
Biarpun harus pilu

Adakah yang lebih penting untuk dipersiapkan
Diantara perjalanan sesaat yang segera diakhirkan

Dari alam asal, rahim, dunia, akhirat
Semua telah tertata, terarah, tersemat

Tiada waktu lagi untuk bermain-main
Apalagi untuk mencari jalan yang lain

Bila aku lupa, kuharap engkau mengingatkan
Bila aku mati, semogalah engkau mendo'akan

Tiada kenangan terindah
Kecuali hati yang penuh cinta

Rinduku, rindumu, rindunya, rindu kita
Bagai paduan irama orkestra ketulusan rasa

Maka selalu mencintalah karenaNya
Sebab semua hal, tiada terkecuali adalah milikNya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline