Tak terbayang deru waktu
Selalu menyisakan sunyinya kepedihan
Sendiriku berjalan menelusuri tetes air mata
Yang terus basah berjatuhan
Kutahu engkau pun dilanda sunyi
Yang tiada pernah tahu kapan
Akhir dan ujung elegi ini berhenti
Oh jiwa yang dipilih...
Masihkah kita bisa memungkiri
Apa yang mesti terhidang kini
Lalu enggan menikmati