Lihat ke Halaman Asli

Lila Chou

The lecturer is a profession but being yourself will be happier

Dasar-dasar menulis, tujuan, dan manfaat menulis

Diperbarui: 22 Agustus 2020   20:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Melalui tulisan kita dapat menjelajahi nusantara dan dunia"

Setelah saya menyaksikan tayangan video tentang pengalaman, dasar-dasar menulis, tujuan, serta tips dari menulis oleh Bapak Ustad Cahyadi Jakariawan, tentunya banyak sekali inspirasi, motivasi, pengetahuan baru yang didapat dalam keterampilan menulis.

Pengetahuan tentang dasar menulis yang dimiliki oleh bapak Cahyadi ini ternyata dari senangnya beliau membaca yang pada akhirnya mengarahkan beliau untuk suka dan terbiasa menulis. Pengalaman pertama beliau menulis yaitu pada saat kuliah di UGM.

Perjalanan karir menulisnya diawali dengan membaca sebuah opini yang tertulis di koran yang bertentangan dengan pemikirannya. Kemudian beliau mencoba membuat suatu tanggapan dengan membahas tentang opini yang ngawur tersebut. Tanpa disadari tulisannya tersebut di publish dan mendapat banyak respon. Hal tersebut menjadi sesuatu yang sangat membanggakan bagi dirinya, bahwa dirinya ternyata bisa menulis.

Selanjutnya beliau bergabung di majalah Fakultas di UGM, dan mulai banyak menulis pada koran nasional, dan koran-koran lokal di Jawa Tengah. Perjalanan karirnya semakin jelas dan membuahkan hasil yang baik, oleh karena itu semakin produktiflah beliau dalam menulis. Dari hasil menulis akhirnya beliau dapat menopang seluruh kehidupan pribadinya dan keluarganya.

Ternyata dalam keterampilan menulis itu terdapat beberapa tujuan. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Ustad Cahyadi Jakariawan, tujuan menulis di antaranya adalah:

Pertama, memiliki tujuan ideologis. Seorang penulis yang memiliki tujuan ideologis tentunya memiliki keyakinan hidup tertentu. Contohnya, orang yang punya keyakinan hidup tertentu, memiliki misi ingin mempengaruhi orang lain untuk menerima keyakinannya. Terkadang seorang penulis dengan tujuan ideologis ini tidak peduli dibayar atau tidak, di like atau tidak. Tentunya tulisan yang memuat kajian ideology haruslah dalam konteks yang positif.

Kedua, memiliki tujuan akademis. Tulisan dengan tujuan akademis banyak dilakukan pada lembaga-lembaga yang sifatnya akademis, contohnya perguruan tinggi. Seperti menulis artikel, jurnal, penelitian, buku ajar, bahan ajar, dan lain-lain. Tetapi dalam penulisannya banyak terikat dengan aturan-aturan akademis. Sehingga penulis tidak leluasa menjadi dirinya sendiri. Dalam tujuan ini, hampir kebanyakan mereka menulis karena tuntutan akademis yang harus dikerjakan.

Ketiga, menulis untuk tujuan ekonomi. Dengan keterampilan menulis mereka akan mendapatkan keuntungan dari situ. Misalnya, setelah seseorang menulis lalu tulisannya diterbitkan maka orang itu akan mendapatkan bayaran atau royalty dari tulisan yang dia buat. Dapat juga dengan mengikuti lomba-lomba menulis. Bila menjadi pemenang sudah tentu akan mendapatkan hadiah berupa nominal uang.

Keempat, memiliki tujuan psikologis atau dengan kata lainnya katarsis. Penyaluran-penyaluran emosi melalui media tulisan. Seperti seseorang yang sedang sedih lalu menuangkan semua kesedihannya atau sesuatu yang mengganjal dalam dirinya ke dalam tulisan yang pada akhirnya mendapatkan  kelegaan pada dirinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline