Lihat ke Halaman Asli

Impression Management

Diperbarui: 12 April 2021   17:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber pict : canva)

Impression management atau biasa dikenal dengan sebutan impression management theory, merupakan teori manajemen kesan yang dikenalkan oleh Erving Goffman pada tahun 1959. 

Dalam teori ini Goffman, menjelaskan mengenai dramaturgi yang menjelaskan bahwa penampilan seorang individu dalam lingkungan sosialnya tidak akan jauh berbeda dengan cara mereka menghadapi suatu permasalahan yang mungkin akan mereka temui dalam kehidupannya

Goffman menyebutkan dua hal dalam teori ini yang disebut dengan front stage dan back stage. Front stage bisa diartikan sebagai sikap maupun perilaku yang ditampilkan oleh individu dimana ia hanya akan menampilkan hal-hal yang dianggap baik dan cenderung menyembunyikan kenyataannya. 

Sedangkan back stage, dianalogikan sebagai identitas asli sang individu yang telah ia sembunyikan

Front stage terbagi menjadi dua yaitu setting dan personal front. Setting lebih menjelaskan pada 'adegan atau perilaku' secara fisik yang harus dilakukan oleh seorang individu dalam menampilkan suatu hal. 

Misalnya, seorang pilot ia tidak akan mampu menunjukkan identitasnya sebagai pilot tanpa mengenakan seragam kerjanya saat ia sedang berada dalam kerumunan masyarakat

Sedangkan personal front dalam teori Goffman membaginya lagi menjadi dua yaitu tampilan dan sikap. Pertama, tampilan merupakan berbagai hal yang mampu memberitahu orang-orang mengenai status sosial mereka.

Kedua, yaitu sikap ini menunjukkan kepada orang-orang sekitarnya terkait peran yang telah diekspektasikan oleh orang lain terhadapnya

Sumber: Buku Ajar Komunikasi Interpersonal Oleh Afrilia dan Arifina




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline