Lihat ke Halaman Asli

文房

Murid

Pengaruh Demokrasi dalam Bidang Pendidikan di Indonesia

Diperbarui: 12 Oktober 2022   07:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Latar Belakang

Pendidikan adalah sesuatu yang diperoleh oleh individu sejak dini. Pendidikan dapat dibagi menjadi dua, yaitu pendidikan formal dan non-formal. Pendidikan non-formal sudah didapatkan oleh masing-masing individu di usia yang belia melalui didikan orang tua dan bisa juga didapatkan ketika individu mengikuti bimbingan atau kursus belajar dalam bidang apapun di luar sekolah. 

Pendidikan formal adalah pendidikan yang kita dapatkan melalui sekolah. Dalam sekolah, sudah tidak asing jika seorang murid dimintai pendapat oleh guru atau jika ada pemilihan ketua kelas dan struktur organisasi kelas. Tanpa kita sadari, hal tersebut adalah contoh dari demokrasi pendidikan.

Demokrasi dalam pendidikan adalah suatu pandangan yang memprioritaskan adanya persamaan hak dan kewajiban serta cara guru memperlakukan para murid dengan setara dan adil tanpa membeda-bedakan, baik dalam kelas maupun di luar kelas. 

Demokrasi pendidikan memberikan setiap murid kesempatan untuk membagi pemikirannya atau pendapat, mengembangkan bakat dan minat yang dimilikinya, serta memberikan murid kesempatan yang sama untuk mendapatkan pengetahuan di sekolah oleh guru. 

Demokrasi pendidikan adalah sesuatu yang diperlukan dalam sekolah dan merupakan gagasan yang baik untuk mempersiapkan para murid untuk masa depannya. Namun, bagaimana kenyataan dari penerapan demokrasi pendidikan di Indonesia, bagaimana bisa demokrasi dalam pendidikan bisa berkembang, dan bagaimana pengaruh demokrasi sehingga bisa ada yang dikenal sebagai demokrasi pendidikan. 

Pengertian Demokrasi

Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang digunakan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Demokrasi sendiri memiliki arti sebagai sistem pemerintahan yang berdasar dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat. Awalnya, sistem demokrasi ini lahir di Yunani, di mana pada saat itu rakyat terlibat langsung dalam pemerintahan akibat jumlah populasi di Yunani yang saat itu masih berjumlah sedikit. Sistem demokrasi ini kemudian diterapkan di Eropa, namun berakhir meredup karena adanya feodalisme atau karena rakyat Eropa tunduk kepada pemerintahan gereja dan raja. Demokrasi lahir kembali di Inggris melalui Magna Carta.

Magna Carta adalah cikal bakal dari demokrasi. Adanya Magna Carta disebabkan oleh masyarakat yang terus merasa menderita akibat adanya tekanan dari bangsawan, sementara bangsawan merasa menderita karena adanya tekanan dari raja, dan begitu seterusnya. Pada akhirnya, masyarakat serta bangsawan memutuskan untuk memberontak. Pemberontakan tersebut menghasilkan pembatasan kekuasaan bagi raja agar raja tidak semena-mena. Hak Asasi Manusia (HAM) juga lebih diutamakan daripada kedaulatan raja. 

Sejarah Demokrasi

Sistem pemerintahan demokrasi berkembang di Yunani Kuno pada abad ke-5 SM. Pada masa Yunani Kuno, demokrasi yang diterapkan pada saat itu adalah demokrasi langsung di mana rakyat pada saat itu terlibat langsung dalam segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan negara seperti pengambilan keputusan, diskusi, dan sebagainya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline