Lihat ke Halaman Asli

Faustina Rosalia

Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Melihat Psikoanalisis dalam Film Mulan II (2004)

Diperbarui: 16 November 2021   17:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pinterest/@IMDb

Kehidupan pikiran adalah campuran dari kognisi dan emosi, kesadaran sadar dan proses bawah sadar, perilaku mengarahkan diri yang rasional dan tindakan yang didorong oleh naluri.

Film Mulan II (2004) merupakan film animasi terbitan Disney yang menceritakan kelanjutan kisah percintaan Mulan dan Jenderal Shang. Namun, ketika akan melangsungkan pernikahan, keduanya diberi misi untuk pergi mengawal ketiga putri kerjaan untuk menikah dengan pangeran dari Mongolia.

Pinterest/@wikiHow 

Psikoanalisis

Teori film psikoanalisis adalah cara untuk mengungkap makna tersembunyi dari sebuah teks dan sarana untuk memahami proses kompleks penonton film. Itu tidak bertujuan untuk menganalisis karakter film untuk mencari tahu mengapa mereka berperilaku seperti itu, sebab karakter bukanlah orang sungguhan.

Metode kritik psikoanalisis bekerja untuk semua film, bukan hanya yang menggunakan proses terapeutik sebagai alat bercerita atau berusaha menjelaskan perilaku pahlawan atau penjahat melalui referensi ke masa kecil yang traumatis.

Psikoanalisis menggambarkan pikiran sebagai bagian sadar dan bagian bawah sadar. Kita semua memiliki alam bawah sadar, alam dari mana perasaan muncul atau pikiran muncul secara tak terduga.

Psikoanalis percaya di situlah perasaan, keinginan, dan pikiran yang dibuang pergi sehingga pikiran sadar atau ego kita tidak dapat menerima karena satu dan lain alasan (sejarah pribadi, tekanan sosial, norma budaya, dll.).

Psikologi dikaitkan dengan perkembangan yang lebih baru dalam ilmu pikiran. Ini kurang peduli dengan alam bawah sadar dan lebih peduli dengan kognisi, dengan bagaimana pikiran sadar bekerja.

Identitas mengacu pada diri, terutama pada keberadaannya yang terpisah dengan sendirinya terlepas dari hubungan dengan orang lain. Sebuah identitas diri selalu rumit tentu saja oleh hubungan dan situasi dan peran sosial, hal-hal di luar yang mempengaruhi apa yang ada di dalam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline