Lihat ke Halaman Asli

Tugas Pasca Geladi Hominisasi

Diperbarui: 24 November 2022   21:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada tanggal 19 November 2022, telah dilaksanakan Geladi Hominisasi yang diadakan oleh Universitas Katolik Parahyangan secara daring. Geladi ini memberikan banyak sekali pengetahuan tentang pentingnya berpikir secara kritis dan bekerja sama dengan orang-orang yang pertama kali dikenal. Ini bisa dilihat dari pembagian kelompok yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan tahun angkatan dan jurusan setiap mahasiswa-mahasiswinya. 

Disini, mahasiswa dan mahasiswi dituntut untuk mampu bekerja sama dengan orang asing yang baru pertama kali ditemui. Disaat yang sama, mereka juga dituntut untuk berpikir secara kritis untuk menyusun presentasi dari tema yang telah diberikan. Selain itu, Geladi ini juga membuat mahasiswa-mahasiswi menyadari pentingnya peran generasi muda dalam negara Indonesia ini. 

Hal ini bisa dilihat dari tugas pra-geladi, yaitu mendengarkan lagu Indonesia Raya 3 stanza dan disuruh untuk memberikan pendapat tentang bagian paling berkesan dari ketiga stanza tersebut. 

Selain itu, adapula perintah untuk menonton salah satu diantara 10 video dokumenter tentang budaya Indonesia. Setelah itu, penulis disuruh untuk memberikan pendapat tentang video yang sudah dipilih dan kaitannya dengan bangsa Indonesia.

Geladi hominisasi yang telah penulis jalani melalui media ZOOM memiliki urutan acara tertentu. Pertama-tama, seluruh partisipan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars UNPAR sebagai pembukaan. Kemudian, doa pembuka sesuai dengan agama masing-masing. Berikutnya dilanjutkan dengan pengantar yang diberikan oleh pengawas Geladi Hominisasi mengenai tiga nilai dasar yang sudah diajarkan dalam SINDU. 

Baru setelahnya, para partisipan diperintahkan untuk memilih ketua dan notulen masing-masing kelompok dengan cara memasuki Breakout Room yang sudah dibuat panitia pengawas sesuai dengan nomor kelompok. 

Disini, penulis beserta rekan sekelompok yang terdiri dari 6 orang, memilih ketua dan notulen dengan menggunakan spin wheel. Setelah pemilihan ketua dan notulen, para partisipan kembali ke ruang utama ZOOM untuk menonton video sambutan Geladi Hominisasi dan dijelaskan mengenai apa yang harus dilakukan dalam kelompok. Disini, penulis dan rekan kelompok dituntut untuk berpikir kritis dikarenakan waktu yang terbatas dalam berpresentasi.

Penulis beserta rekan sekelompok kembali ke Breakout Room untuk mendiskusikan poin-poin yang akan dibahas tentang tema yang didapat, yaitu “Hari Pohon Sedunia”. Disini penulis dan rekan sekelompok memilih tiga poin utama yang akan dibahas dengan satu anggota menjadi penanya dan enam anggota lainnya menjadi narasumber. 

Pertama adalah keadaan pohon dan hutan yang ada di Indonesia. Kemudian, dijelaskan pula solusi-solusi yang sedang atau sudah dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah dalam pelestarian hutan di Indonesia. 

Terakhir adalah tentang partisipasi mahasiswa dalam pelestarian hutan di Indonesia. Dari diskusi ini, penulis menjadi lebih memahami apa itu hari Pohon Sedunia dan menjadi tahu apa saja yang harus penulis lakukan sebagai generasi muda penerus bangsa.

Setelah sekitar 1 jam berlalu, setiap kelompok dipanggil kembali ke ruang utama dan dibagi lagi menjadi empat Breakout Room dengan masing-masing Breakout Room terdapat 4 kelompok. Keempat kelompok ini mempresentasikan hasil diskusi mereka satu-persatu dan dari empat kelompok, akan dilakukan pemilihan suara terbanyak untuk memilih satu kelompok terbaik yang akan maju sebagai perwakilan setiap Breakout Room. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline