Dalam materi selanjutnya yang kami pelajari di kelas ialah mengenai sejarah dan perkembangan filsafat dakwah. Filsafat dakwah berkembang menjadi kajian dan pengetahuan tersendiri setelah keilmuan dakwah menjadi sistematis dan diakui keberadaannya pada pertengahan abad ke-20. Dakwah sebagai ilmu diakui karena kegiatan dakwah merupakan fenomena sosial yang dapat dipelajari dan dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan. Ada 2 hal yang menjadi alasan dakwah sebagai kegiatan yang terus menerus ada. Pertama, dari dakwah melahirkan manusia yang merubah situasi sosial menjadi lebih baik. Kedua, dakwah merupakan perintah Allah SWT yang termaktub dalam kitab-kitab agama samawi. Sehingga, umat beragama berlomba-lomba mengajak orang lain untuk mengikuti agamanya dan melakukan kebaikan.
Selanjutnya yakni tahap-tahap perkembangan ilmu dakwah, ada 3:
1. Tahap Konvensional
Pada tahap ini dakwah masih merupakan kegiatan keagamaan berupa seruan untuk menganut dan mengamalkan berdasarkan pengalaman orang per orang, atau bisa disebut dengan tahap tradisional.
2. Tahap Sistematis
Tahap ini merupakan tahap pertengahan. Sehingga, muncul beberapa literatur yang secara khusus membahas dakwah. Dengan munculnya seminar, diskusi, sarasehan, dan pertemua-pertemuan ilmiah lainnya.
3. Tahap Ilmiah
Pada tahap ini dakwah telah tersusun sebagai ilmu pengetahuan dan telah memenuhi beberapa persyaratan menjadi ilmu pengetahuan, yaitu objektif, metodik, universal, dan sistematis. Dengan ini masyarakat mendirikan sarana dan prasarana pengembangannya melalui institusi perguruan tinggi.
Seiring dengan pertumbuhan ilmu dakwah dan tuntunan masyarakat di era global, maka diperlukan pemahaman Islam secara rasional dan fungsional. Dakwah perlu dielaborasi dari sisi ontologi, epistemologi, dan aksiologinya dalam sistem ajaran islam dan kehidupan manusia. Jadi, filsafat dakwah merupakan landasan pemikiran dari suatu ilmu dalam mencapai tujuan dakwah yaitu mencapai kebahagiaan yang dirasakan di dunia sesuai dengan perintah Al-Qur'an dan Hadits Nabi.
Lalu tanggapan penulis ialah sejarah filsafat dakwah memang belum tercatat sejarah secara jelas. Karena para filsuf cenderung mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan Tuhan, penciptaan alam, logika, dan etika. Namun dari materi yang sudah dipaparkan pengembangan yang ada dalam dakwah dapat memadukan ilmu dakwah dengan bidang lain, sehingga tidak hanya berdakwah namun dapat berpikir kritis pada materi yang akan disampaikan. Waallahu 'alam bisshowab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H