Lihat ke Halaman Asli

Nur Hidayatul Maulidya

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam STIT PGRI Pasuruan

Program Pembuatan dan Pembagian Masker Oleh Mahasiswa KKN-DR STIT PGRI Pasuruan Tahun Akademik 2020-2021

Diperbarui: 10 September 2020   10:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama masyarakat Desa Semambung|Dokpri

          Pandemi Covid-19 yang muncul di Indonesia sekitar bulan maret yang lalu telah merubah tatanan kehidupan masyarakat di segala bidang. Salah satunya berdampak pada pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) STIT PGRI Pasuruan. Pada tahun ini, Pelaksanaan KKN yang biasanya dilakukan secara berkelompok dirubah menjadi per individual dan dilaksanakan pada daerah masing-masing mahasiswa. KKN dengan sistem ini biasa dikenal dengan sebutan KKN-DR (Kuliah Kerja Nyata Dari Rumah).

          Nur Hidayatul Maulidya atau biasa dipanggil Lidya, merupakan salah satu mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam Angkatan 2017 yang menjadi peserta dalam KKN-DR STIT PGRI Pasuruan yang dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus sampai 15 September 2020. Lokasi KKN yang Lidya ambil bertempat di Desa Semambung, Kelurahan Purworejo, Kecamatan Purworejo Kota Pasuruan dibawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ibu Badriyah Wulandari, S.Pd, M.A.

          Program Kerja yang diusung oleh lidya yaitu program sosialisasi pentingnya penggunaan masker ketika keluar rumah, serta program pembagian masker secara gratis kepada masyarakat Desa Semambung. Hal tersebut dilakukan, agar masyarakat tersadar akan pentingnya penggunaan masker pada keadaan pandemi seperti ini dan takut akan akibat yang akan terjadi jika tidak menggunakan masker.

Kegiatan Sosialisasi pentingnya penggunaan masker dalam masa pandemi COVID-19|Dokpri


          Selain itu, lidya juga mengusung program pendampingan kepada masyarakat cara pembuatan masker kain, yang nantinya diharapkan masyarakat memiliki keterampilan membuat masker dan bisa dimanfaatkan untuk mendongkrak perekonomiannya di masa pandemi ini. Misalnya, membangun industri konveksi rumah tangga pembuatan masker, hal ini dirasa sangat menguntungkan bagi masyarakat mengingat kebutuhan masker sekarang ini sangatlah banyak. Selain itu manfaat lain dari mempunyai bekal keterampilan membuat masker, masyarakat tidak perlu membeli masker karena mereka bisa membuatnya sendiri dari kain perca yang ada dirumah. Untuk proses pembuatan masker, lidya menggandeng mitra seorang penjahit sekaligus pengusaha masker rumahan di Desa Semambung. Beliau bernama Ibu Ira Nur Rohmi.

          Respon dari masyarakat pada kegiatan KKN-DR kali ini sangatlah baik, salah satunya dari Ibu Lilik “Terimakasih ya mbak, dengan adanya kegiatan ini saya bisa mendapat tambahan ilmu cara membuat masker. Dari dulu saya ingin buat masker sendiri tapi bingung mau belajar dari siapa. Alhamdulillah sekarang saya sudah bisa membuatnya sendiri” tutur ibu Lilik salah satu masyarakat Desa Semambung yang mengikuti kegiatan sosialisasi pembuatan masker.

Pembagian masker kepada masyarakat Desa Semambung|Dokpri


Kegiatan pembuatan masker bersama masyarakat Desa Semambung|Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline