Pencemaran Lingkungan di Wilayah Perkotaan
Oleh: Maulidya, Naishyila, Melisa, Basit, Bryan
Masalah pencemaran lingkungan di wilayah perkotaan kian meningkat, masalah-masalah yang berkemungkinan mendatangkan bencana di kemudian hari apabila tidak cepat ditangani. Adapun masalah pencemaran lingkungan ini disebabkan karena jumlah penduduk yang kian meningkat serta adanya eksploitasi alam yang tidak terkontrol. Industrialisasi yang tidak dikelola dengan baik juga menjadi salah satu penyebabnya.
Berikut ini adalah jenis-jenis pencemaran lingkungan di wilayah perkotaan, yaitu:
1. Pencemaran air
Pencemaran air terjadi akibat adanya zat-zat polutan yang tercampur ke dalam sumber air, seperti insektisida, limbah industri pabrik, kotoran peternakan, pupuk, dan paling umum kita jumpai yaitu sampah. Air yang tercemar pasti akan menimbulkan efek berbau, keruh, serta berwarna, sebab itu air tidak lagi dapat untuk dikonsumsi. Adapun jika air yang sudah tercemar tetap dipaksa untuk dikonsumsi maka hal ini akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Lantas bagaimana cara mengatasi persoalan ini?
1) Menggunakan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL)
Hal ini dilakukan guna mengantisipasi berbagai limbah berbahaya yang dihasilkan dari industri.
2) Mengelola limbah rumah tangga seperti tinja secara cermat. Cara yang dapat kita lakukan yaitu mengimplementasikan sistem sanitasi yang sudah terencana dan juga higienis agar tinja tidak langsung mencemari air.
3) Menjauhkan polutan dari sumber air. Hal ini biasanya telah diatur di dalam regulasi khusus, seperti jarak minimum antara daerah industri dengan sumber air. Pelaksanaan kegiatan ini tentunya wajib dilakukan bersamaan dengan saksi yang tegas untuk para oknum yang berani melanggar aturan ini.
4) Melakukan edukasi dan aksi nyata secara gencar supaya seluruh masyarakat dapat memahami dampak buruk dari pencemaran air yang sangat berbahaya. Masyarakat diwajibkan untuk menjaga kebersihan air dengan konsisten, dimulai dari yang paling sederhana yaitu dengan tidak membuang sampah sembarangan ke sumber air.
5) Melakukan pembersihan sumber air secara berkala dan teratur pada saluran air, sungai dan juga danau. Selain untuk menjaga kebersihan air, hal ini juga dapat mencegah resiko terjadinya banjir.
2. Pencemaran udara
Polusi udara di kawasan perkotaan adalah sesuatu yang sudah dianggap biasa oleh sebagian besar orang. Masalah ini bukanlah masalah sepele, polusi udara dapat menimbulkan berbagai macam masalah besar, salah satunya yaitu menganggu kesehatan pernapasan.
Polusi udara di kota besar biasanya berasal dari:
1) Pembakaran bahan bakar fosil
Pada wilayah perkotaan besar, tentu saja sebagai besar penduduknya menggunakan kendaraan bermotor, ditambah dengan kendaraan umum yang sama banyaknya. Maka polutan yang dihasilkan dari hal ini adalah gas karbondioksida, gas nitrogen oksida dan sebagainya yang menyebabkan udara menjadi tercemar.
2) Industri
Berbagi jenis industri yang menjadi penopang kehidupan manusia berkumpul menjadi satu di berbagai kota besar. Zat-zat kimia yang berasal dari industri ini lepas ke udara yang menyebabkan tercemarnya udara.
3) Sampah
Sudah jelas bahwasanya jumlah penduduk di kota besar jauh lebih banyak daripada di desa ataupun kota kecil lainnya. Lantas semakin banyak penduduknya maka semakin banyak pula sampah rumah tangga yang dihasilkan di setiap harinya. Sampah-sampah tersebut ditumpuk di tempat pembuangan sampah akhir, setelah membusuk maka sampah-sampah tersebut melepaskan gas metana ke udara.
Gas metana sendiri merupakan gas rumah kaca yang menjadi perusak lapisan ozon bumi, gas ini juga sangat mudah terbakar dan akan berbahaya jika terhirup oleh makhluk hidup dengan jumlah yang besar.
3. Pencemaran tanah
Aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh manusia seperti pertambangan, industri dan juga penggunaan pestisida menjadi penyebab utama kerusakan pada tanah. Faktor-faktor seperti pertumbuhan populasi, perubahan iklim, juga urbanisasi yang cepat membuat tingkat pencemaran tanah semakin tinggi. Hal ini menyebabkan masalah kesehatan manusia dan juga ekosistem.
Berikut ini adalah beberapa contoh dampak dari pencemaran tanah:
1) Kontaminasi tanah
Limbah industri dan juga pertanian menjadi penyebab unsur-unsur berbahaya seperti pestisida dan logam berat terakumulasi dalam tanah dan mencemarinya. Hal ini menyebabkan berkurangnya kesuburan tanah, rusaknya mikroorganisme, juga mempengaruhi tumbuhan dan hewan.
2) Perubahan kualitas tanah
Penebangan hutan, reklamasi tanah, dan juga urbanisasi menjadi penyebab berubahnya kualitas tanah. Seperti contohnya penambangan batubara menyebabkan karakteristik tanah berubah.
3) Kerusakan ekosistem
Pencemaran tanah menyebabkan ekosistem rusak, juga menyebabkan keanekaragaman hayati berkurang. Maka akibatnya spesies hewan dan tanaman yang dibutuhkan untuk menjaga kehidupan manusia dan juga lingkungan menjadi terancam.
Lalu apa yang dapat kita lakukan untuk mengatasi permasalahan ini?
Diperlukannya upaya pengelolaan dan juga pembersihan tanah secara teratur dan sistematis menggunakan teknologi tepat guna. Masyarakat dan lembaga juga berperan penting dalam mengurangi dampak dari pencemaran tanah dengan cara selalu menjaga kualitas tanah yang sehat. Pengurangan penggunaan bahan kimia yang berbahaya, mengelola limbah dengan baik dan juga menerapkan praktik pertanian berkelanjutan menjadi salah satu cara yang bisa kita terapkan guna mengatasi permasalahan ini.
4. Pencemaran suara
Gangguan yang disebabkan oleh bunyi bervolume tinggi menyebabkan terganggunya ketentraman lingkungan sekitar. Hal ini biasa kita sebut sebagai polusi suara. Faktor dari polusi suara di antaranya yaitu pengeras suara yang berlebihan, suara dari transportasi seperti pesawat, kereta api, kendaraan bermotor, pengerjaan kontruksi, dan masih banyak lagi.
Sementara dampak dari polusi suara yaitu:
1) Gangguan tidur
2) Gangguan pendengaran
3) Penyakit kardiovaskular
dan sebagainya
Lalu apa sih yang dapat kita lakukan untuk mencegah polusi suara?
1) Hal pertama yang dapat kita lakukan adalah menggunakan peredam suara
2) Memakai barang elektronik dengan bijak
3) Memasang kedap suara di rumah
4) Mengurangi kebisingan yang berasal dari peralatan rumah tangga, seperti kipas angin, mesin penghalus makanan dan sejenisnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H