Lihat ke Halaman Asli

Siap-siap Temu Jurnal Lima Negara

Diperbarui: 10 September 2016   09:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Palembang,SRIPO-Dijadwalkan pada 6 sampai 8 September mendatang, Universitas Palembang (Unpal) siap menjadi tuan rumah dalam menyelenggarakan pertemuan antar perguruan tinggi untuk lima negara. Rektor Universitas Palembang, Zulkifli mengatakan “Saat ini pihak Unpal sedang sibuk mempersiapkan sebagai penyelenggara untuk pertemuan antar perguruan tinggi untuk merumuskan tentang jurnal-jurnal Internasional.”

Pertemuan antar perguruan tinggi ini akan di hadiri 5 Universitas dari 5 Negara yakni diantaranya Malaysia,Filiphina,dan Thailand. ” Kata Zulkifli disela acara wisuda Unpal ke 29 di Gedung Dekranasda, Senin (22/8).

Pertemuan antar perguruan tinggi ini bertujuan untuk melakukan pembahasan mengenai jurnal Internasional sehingga memiliki kesempatan bagi para dosen untuk bisa membuat sendiri jurnal bertaraf Internasional, termasuk melakukan kajian terhadap jurnal-jurnal yang telah ada. Secara mekanisme, Zulkifli belum dapat merincikan lebih dalam karena masih tahap pembahasan. 

Selain itu, dalam waktu dekat ini Unpal juga akan membuka program studi baru yakni Bahasa Inggris yang sudah ada SK nya. Mengenai tenaga pengajar dan lain sebagainya, sudah di siapkan sehingga saat tahun ajaran baru ini 2016/2017 akan di buka secara resmi. “Setelah program studi Bahasa Inggris nantinya juga kita akan membuka program studi Akutansi yang masih dalam tahap pengajuan.” Kata Zulkifli

Sementara itu, Universitas Palembang menggelar wisuda strata satu (S-1) sebanyak 188 mahasiswa. (Dikutip dari Sriwijaya Post, Tanggal 23-Agustus-2016) 

Menurut pendapat saya, pertemuan antara jurnal Internasional 5 Negara berdampak sangat positif bagi kota Palembang bahkan bisa jadi untuk Indonesia. Karena dengan cara ini, pemerintahan luar negeri bisa bekerja sama dan berinteraksi secara langsung dengan masyarakat Indonesia, bahkan kontribusi ini sangat menguntungkan bagi indonesia pasalnya dapat memperkenalkan kebudayaan dan nilai-nilai Pancasila yang terdapat dalam ruang lingkup Indonesia. Kasus ini menurut saya termasuk kedalam teori perjanjian perdamaian, karena dapat di lihat dari kerjasama yang ditunjukkan oleh Universitas Palembang (Unpal). Menurut Wirjono Prodjodikoro dalam laman (http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/117002-T%2023548-Kekuatan%20hukum-Analisis.pdf) kata perdamaian artinya penghentian permusuhan. Damai artinya tidak bermusuhan/keadaan yang tidak bermusuhan, berbaik kembali, tentram, aman. Berdamai artinya berbaik kembali, berunding untuk menyelesaikan perselisihan. Mendamaikan atau memperdamaikan artinya menyelesaikan permusuhan , merundingkan supaya mendapatkan persetujuan sedangkan kata perdamaian di padankan dalam bahasa inggris "peace". Dalam rumusan di atas dapat disimpulkan bahwa "Perdamaian merupakan suatu perjanjian yang disepakati kedua belah pihak dengan tujuan mengakhiri suatu perkara yang sedang dalam proses, atau untuk mencegah timbulnya suatu perkara. Menurut Subekti pada laman (http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/117002-T%2023548-Kekuatan%20hukum-Analisis.pdf)  perdamaian merupakan perjanjian formal, karena diadakan menurut suatu formalitas tertentu, bila tidak maka perdamaian tidak mengikat dan tidak sah.

Nama : Lidya Diana Tiffany
NIM : 07041381621146
Dosen Pembimbing : Nur Aslamiah Supli, BIAM, M.Sc
Kampus : Unsri Palembang/B




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline