"De ini kok tahunya gak di makan sih?" tanya saya waktu tahu masih tersisa tahu di kotak makannya.
Anak ini suka gitu deh pasti ada aja yang disisain kalo makan, entah protein hewaninya, sayurnya atau protein nabatinya. Kadang-kadang kalau tahu dimakan eh sayurnya gak habis.
Saya rela masak dini hari supaya memenuhi keinginan anak-anak membawa bekal makanan sendiri dari rumah, gak mau katering dari sekolah. Tapi kan sedih juga kalau sudah masak tapi ada yang gak dimakan menu yang dibawanya.
Sebagai ibu tentunya gak boleh menyerah begitu aja dong, harus cari cara supaya mereka mau menghabiskan variasi makanan yang diberikan. Berikut ini beberapa cara yang saya praktikkan agar mereka mau konsumsi makanan dengan menu gizi seimbang.
Makan itu gak cuma asal mengisi perut dengan makanan supaya gak lapar tapi tidak memperhatikan gizi yang seimbang. Sudah tahu kan apa itu menu gizi seimbang?
Jadi gizi seimbang itu adalah konsumsi makanan yang terdiri dari berbagai kelompok makanan yang berbeda di mana di dalamnya terdiri dari karbohidrat, lemak, serat, mineral, dan vitamin. Protein juga terbagi menjadi dua yaitu nabati dan hewani.
WHO sendiri sudah menetapkan pola makan seperti ini melalui konsep Piring Makanku. Di dalamnya sudah termasuk 1/2 piring sayur dan buah, 1/4 piring lagi harus mengandung protein dan 1/4 lagi karbohidrat.
Gak Boleh Ngemil Sebelum Makan
Nah ini trik pertama yang saya terapkan, usahakan mereka lapar saat jam makannya dengan tidak memberikan camilan terlebih dahulu. Allhamdulillah manjur nih walaupun kadang ada cheatingnya.
Ajak Anak Bikin Menu Masakan
Biasanya sebelum di mulai hari Senin saya akan bertanya nanti bekal makan siang ke sekolahnya mau apa? Mereka akan menyebutkan makanan-makanan kesukaannya. Gak apa-apa melalui cara seperti ini anak akan bertanggung jawab untuk menghabiskan apa yang mereka mau. Selain itu kalau waktunya memungkinkan ajak juga anak-anak untuk belajar memasak bersama, pasti mereka senang dan bisa menghargai makanan lebih baik karena susah loh masak itu.