Lihat ke Halaman Asli

Analisis Permasalahan Catering "Redjo" di Era Pandemi

Diperbarui: 8 September 2021   16:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Covid 19 sekarang sedang marak terjadi di seluruh negara terutama negara indonesia. Pandemi ini memiliki beberapa dampak baik di bidang sosial, pendidikan dan terutama pada bidang ekonomi.Masyarakat menjadi sulit untuk mencari pekerjaan. Terutama pengusaha kecil menengah. Karena para konsumen lebih memilih untuk hidup hemat dan tidak terlalu banyak menambah pengeluaran. Akibatnya berdampak kepada para pedagang yang merasakan bahwa hasil jualannya menyusut dan sedikit peminat, padahal dahulu sebelum pandemi bisnis nya lancar dan tidak sedikit pembelinya. Dalam era yang modern seperti sekarang semua serba canggih dan para pengusaha makanan terutama bisnis catering harus bisa berinovasi lebih agar produk mereka terlihat menarik di mata konsumen.

Seperti berita yang beredar saat ini negara tengah mengalami keterpurukan dalam segi ekonomi.Semua pelaku bisnis terutama pengusaha UMKM saling merasakan dampak dari melemahnya ekonomi di negara ini.  Dimana rakyat kecil berlomba lomba mencari pekerjaan agar dapat makan untuk sehari-hari. Keadaan ini melemahkan usaha-usaha dalam berbagai bidang. Semenjak pandemi covid 19 menyebar di seluruh indonesia, Para konsumen menjadi lebih berhati-hati dalam memilih segala hal yang akan dipakainya, sama halnya dalam makanan. 

Maka dari itu pengusaha dalam bidang makanan harus megusahakan agar selalu terlihat bersih dan terjamin kesehatan makanannya. Dapat saya lihat catering ini dalam membuat makananya selalu mengutamakan kebersihan dan kenyamanan para pembelinya, maka tidak heran jika dari duklu catering ini selalu laris dan ramai pembeli sebelum pandemi datang. Para pengusaha berusaha agar konsumen merasa aman atas makanan yang dibelinya.   

Di Kabupaten Mojokerto tepatnya di desa kecil terdapat sebuah usaha catering yang termasuk Usaha Mikro Kecil Menengah. Sebuah usaha catering ini sudah berdiri sejak sebelum ada pandemi. Sebagai usaha dalam bidang makanan, Catering ini memiliki banyak produk makanan yang dapat dipilih pembeli sesuai kebutuhan masing- masing, contohnya untuk seserahan, hajatan, dan masih banyak lagi. Catering ini juga menyediakan makan untuk karyawan pabrik. Di tengah kondisi pandemi seperti ini makanan seperti ini jarang dicari dikarenakan ada pembatasan antara para masyarakat, sehingga jarang orang yang melakukan hajatan.

Setelah melakukan wawancara dengan sedikit perbincangan dengan pemilik usaha catering ini bernama Ibu Yanti. Ada Kesulitan serta kemudahan berjualan di era pandemi seperti ini. Kemudahan nya terjadi karena konsumen lebih sering memegang gadget maka dari itu selaku pengusaha mempromosikan dagangannya lewat aplikasi online seperti facebook dan aplikasi online lainnya, untuk memudahkan para konsumen yang ingin membeli makanan. 

Strategi pemasaran sudah cukup bagus dan berinovasi untuk memikat pembeli, alangkah baiknya lebih ditingkatkan lagi untuk macam-macam makanan yang disediakan agar para pembeli tidak bosan akan menunya.Tapi untuk sekarang pemasaran dalam aplikasi online sudah sangat membantu dikarenakan kemajuan zaman yang mengharuskan orang agar lebih memiliki ide yang inovatif serta kreatif. 

Dan kesulitannya dikarenakan pasar untuk membeli bahan baku banyak yang ditutup di waktu PPKM (pemberlakuan pembatasan pergerakan masyarakat) seperti ini. Akibatnya menyulitkan untuk membeli bahan baku dan harus berkeliling pasar agar mendapat barang baku yang berupa sayuran dan lain sebagainya di kios kios lain.

Permasalahan kurangnya bahan untuk dijadikan makanan ini bermula dari kios kios di pasar yang tidak mendapat suplai, Kemudian berdampak pada pedagang pasar, dan berdampak juga kepada pembeli. Suplai yang seharusnya harus berjalan setiap hari harus tertunda karena pembatasan jalan untuk meminimalisir  penyebaran covid-19, selain menimbulkan masalah yang seperti ini terdapat banyak masalah lain yang merugikan masyarakat. Dengan begitu kegiatan penjualan catering "REDJO" sempat tertunda beberapa hari.  

Pada waktu dilaksanakan PPKM (pemberlakuan pembatasan pergerakan masyarakat) Usaha Mikro Kecil Menengah milik Ibu Yanti ini sempat terhenti beberapa saat . Beliau juga mengatakan bahwa banyak konsumen dari aplikasi yang ingin membeli tetapi terhalang oleh bahan baku yang terbatas. Menurut para pelanggan di catering ini dari sebelum terkena pandemi rasa khas masakan catering Redjo juga sangat pas di lidah. Sesuai dengan perkataaan narasumber dapat dipahami bahwa usaha ini bisa berjalan seperti sedia kala jika pemasok bahan baku sudah berjalan normal kembali.

Dampak dari terjadinya masalah sulitnya akses kendaraan di tengah maraknya pandemi covid-19. Suatu usaha di tengah pandemi yang seharusnya lebih maju harus terhambat dikarenakan kurangnya bahan baku. Saran dari saya sebaiknya pelaku usaha harus lebih melebarkan relasi bukan cuma satu tapi beberapa kios agar jika terjadi kendala seperti ini maka cepat ada solusi dengan adanya pemasok dari kios lain yang siap menyediakan suplai makanan. Tapi sebelum menyetujui untuk melakukan kerja sama harus ada kesepakatan terlebih dahulu agar menghindari kesalah pahaman jika ada hal seperti ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline