Lihat ke Halaman Asli

Warung Tutup di Bulan Ramadhan hanya Berlaku Disebagian Daerah Indonesia, Kenapa?

Diperbarui: 26 Mei 2018   00:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Menginjakkan kaki di kota metropolitan saar bulan Ramadhan tiba akan berbeda dengan menghabiskan bulan Ramadhan di daerah- daerah terpencil.

Hidup jauh dari megahnya dan hiruk pikuk kota metropolitan memang sering mendapatkan kekurangan dalam hal apapun, namun memiliki kelebihan saat bulan Ramadhan tiba.

Saya bertempat tinggal di pulau seribu masjid, dimana peekembangan kota yang tidak terlalu pesar, tetapi nikmatnya menjalani puasa disini. Ramadhan tidak pernah menghalangi saya untuk "main" ke mall ataupun ke pusat-pusat perbelanjaan. Kenapa ? Karena resto-resto penggoda iman sedang bersembunyi di balik tirai-tirai lebar. Terserah aktifitas apa yang dilakukan dibalik tirai-tirai tersebut, terserah siapapun yang tidak berpuasa silahkan menyantap makan siang di balik tirai lebar itu. Yang terpenting saya tidak pernah melihat aktifitas kalian.

Suasana ini yang entah bagaimana saya tidak pernah temui di kota-kota besar. Bahkan, ketika aku menginjakkan kaki di kota malang, abang bakso tetap dengan gagahnya menawarkan jualan mereka. Resto-resto dibuka tanpa tedeng aling-aling seperti berkata "terserah yang beriman boleh melanjutkan puasa, yang tidak berpuasa atau dengan iman yang lemah boleh mampir ke resto".

Entah bagaimana bisa, disebagian wilayah Indonesia, pemuka agama dan kepala daerah bisa sepakat untuk temporary close warung dan resto-resto penjaja makanan. Sedangkan di kota kota metropolitan seperti dibiarkan saja apa adanya.

Perlukah "menutup" sementara resto dan warung di siang hari ? Saya akan denganbtegas perlu. Memang puasa berkaitan dengan iman, yang imannya kuat walopun disodorkan makanan tidak akan pernah goyah. Namun, jangan egois, saatnya mencari pahala dengan membantu orang yang berpuasa untuk tidak melemahkan iman mereka. Caranya ? Ya bertoleransi dengan menutup resto atau warung sekedar dengan tirai agar tidak terlalu menggoda iman orang berpuasa. Apa salahnya menjaga perasaan orang yg berpuasa ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline