Dia yang Tinggal Jauh
Oleh; Lidya Gusti,S.Pd
Kalau kita sampai jam 7.00 pagi di SMP Negeri 5 Padang Panjang setiap hari di hari sekolah. Siapakah yang kita lihat di gerbang sekolah SMPN 5 Padang Panjang ini. Adalah siswa-siswa SMPN 5 Padang Panjang, khususnya siswa duduk di kelas IX1 yaitu Ferissa. Seorang gadis manis dengan pipi warna merah jambu plus berotak encer. Seorang gadis yang tinggal sekitar 15 km dari SMPN 5 ini. Sebenarnya jarak 15 km sudah hal yang biasa di zaman transportasi lancar ini. Tapi untuk kita ancungkan jempol adalah gadis ini tinggal di pinggang Gunung Marapi tepatnya di desa Luhuang daerah Tanjuang Kabupaten Tanah Datar jauh dari transportasi yang ramai dan lancar. Ketika ditanya, apakah tidak kesulitan dalam berangkat ke sekolah karena jarak rumah yang cukup jauh dengan transportasi yang jarang. Gadis manis ini menjawab, bahwa dia harus mempersiapkan diri sejak subuh dan harus harus berangkat jam 6.00 pagi. Kalau tidak siaga kami akan ketinggalan mobil dan harus nunggu lagi sampai ada mobil jemputan yang lain dan pasti terlambat. Ayo , bagaimana kita salut kan ? Tidak ada kendala walau rumah jauh dengan transportasi terbatas tidak ada halangan kan untuk datang lebih awal.
Guru yang satu ini memang hanya siang saja berada di Kota Padang Panjang. Kalau malam harinya sudah berada di Batusangkar tepatnya di daerah Balimbiang. Kegiatan rutin bolak-balik yang dilakukan setiap hari oleh Ibu Eli Nofita,S.Pd patut kita ajungkan jempol lagi. Kata terlambat untuk datang ke sekolah tidak ada dalam kamus hidupnya. Walau jarak ke sekolah yang cukup jauh tidak ada masalah bagi guru BK ini. Ketika ditanya bagaimana strategis yang dilakukan oleh guru ini agar tidak terlambat datang ke sekolah. Jam 6.00 pagi Ibu ini sudah berangkat dari Balimbiang dengan sepeda motor, kemudian dia menitipkan sepeda motornya pada sebuah warung di simpang Manunggal. Ibu ini kemudian melanjutkan perjalanan ke Kota Padang Panjang dengan naik mobil umum sampai ke kota Padang Panjang seterunya sampai ke SMPN 5 Padang Panjang. Semoga kebiasaan baik dan disiplin oleh dua orang ini bisa dijadikan teladan bagi kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H