Lihat ke Halaman Asli

Sungai Opak, Denyut Nadi Kabupaten Bantul

Diperbarui: 16 Juni 2020   13:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

photo 

Wilayah Kabupaten Bantul yang berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki 3 daerah aliran sungai atau DAS diantaranya DAS Progo, DAS Opak dan DAS Oya. Panjang DAS Sungai Opak 65 km dan luas 1398,18 m .Beberapa anakan sungai Opak, diantaranya Sungai Code, Sungai Tambakbayan, Sungai Winongo, Sungai Oyo dan Sungai Gajahwong. Sungai-sungai yang termasuk DAS Opak ini bersifat permanen atau berair sepanjang tahunnya walaupun beberapa sungai saat musim kemarau debit airnya relative sedikit. Luas DAS Opak mengairi 3.380,30 hektar salah satunya areal pertanian. Sungai Opak ini berhulu di lereng Gunung Merapi yang mengalir melewati Kalasan, hilir sungai di Kelurahan Srigading, Kecamatan Saden, Kabupaten Bantul lalu bermuara ke Samudra Hindia di wilayah pantai selatan Yogyakarta.

Sungai Opak ini dinilai memiliki banyak manfaat bagi masyarakat terkhusus masyarakat Kabupaten Bantul, pemanfaatan in dilakukan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti pembudidayaan perikanan, pertanian maupun peternakan. Terlebih di kawasan muara Sungai Opak, masyarakat sekitar memanfaatkan lahan sekitar untuk menanam tanaman yang komoditasnya tinggi seperti tanaman bawang. Selain dimanfaatkan untuk pertanian, peternakan maupun perikanan, kawasan Sungai Opak juga bermanfaat sebagai obyek wisata. Seperti obyek Eduwisata Setren Opak yang berada di Dusun Karangoloso, Sitimulyo, Piyungan, Bantul. Obyek wisata ini memberikan panorama alam pedesaan dengan pepohonan hijau di sekitarnya serta menampilkan sungai Opak yang tenang. Fasilitas yang ada di Eduwisata ini sangat beragam, mulai dari area parkir, taman bermain, mushola, tempat kuliner, panggung kesenian, live music, spot foto serta akses WiFi.

photo: gudeg.net

Mempertimbangkan peran penting Sungai Opak yang dimanfaatkan untuk berbagai keperluan maka kualitas lingkungan dan kualitas airnya perlu dijaga supaya tetap berfungsi sebagai mana peruntukannya. Menurut Surat Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta nomor 22 tahun 2007 tentang penetapan kelas air sungai, Sungai Opak dari bagian hulu ke hilir samai Dusun Klenggotan, Srimulyo, Piyungan, Bantul menurut peruntukannya sebagai kelas satu, artinya air dapat digunakan untuk air baku minum serta peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut. Sedangkan untuk wilayah mulai dari Dusun Klenggotan, Srimulyo, Piyungan, Bantul kearah hilir sampai muara airnya diperuntukan sebagai kelas dua yaitu untuk  sarana/prasarana rekreasi air, pembudidayaan ikan, peternakan dan pengairan. Nambun bila dilihat lebih dekat, daerah Piyungan merupakan daerah yang menjadi pusat sentra industri. Terdapat berbagai industri yang ada di Kecamatan tersebut, diantaranya industri penyamakan kulit, industri kosmetik, industri kayu, tekstil dan lain sebagainya. Sentra industri yang beragam ini pasti akan menghasilkan limbah buangan sehingga limbah ini sangat rentan mencemari lingkungan terutama air sungai yang ada di sekitaran industri tersebut.

Progran monitoring khususnya monitoring lingkungan merupakan salah satu langkah yang tepat untuk memantau suatu lingkungan dan nantinya mengetetahui dampak-dampak permasalahan  suatu lingkungan tersebut. Manfaat dari program monitoring ini diantaranya dapat memudahkan pihak-pihak terkait untuk menyusun berbagai dokumen lingkungan, melakukan perbaikan secepatnya untuk kondisi lingkungan yang tercemar atau rusak. Langkah yang harus dilakukan sebelum melakukan monitoring suatu lingkungan yaitu dengan menentukan tujuan, target/kelompok sasaran, menentukan perencanaan kerja, kriteria monitoring, mengumpulkan data lalu menganalisis dan menyimpulkan data tersebut. Melalui monitoring juga dapat diidentifikasi sumber pencemar potensial, perubahan kualitas air dlll  sehingga kondisi lingkungan dan kualitas air dapat diketahui dengan cepat dan tepat. Agar sungai opak tetap lestari dan berfungsi optimal bagi berbagai kepentingan, saya mengusulkan apabila sungai-sungai tidak hanya di sungai Opak ini dilakukan pemantauan pencemarannya dengan menggunakan suatu alat monitoring sungai yaitu OnLimo (Online Monitoring). OnLimo merupakan salah satu teknologi alternative untuk mendukung kegiatan pengendalian pencemaran air yang ada di Indonesia. Alat pemantauan air secara online dan realtime ini mampu mendeteksi adanya pencemaran oleh limbah yang dibuang ke badan sungai. Selain untuk mendeteksi pencemaran air, OnLimo ini juga memiliki beberapa modul inovasi  untuk penerapannya di lapangan sesuai dengan alam Indonesia, diantaranya modul sistem sampling, modul pembersih sensor otomatis, modul pendeteksian kualitas air dan modul analisis status mutu kualitas. OnLimo ini telah diterapkan dibeberapa lokasi di Indonesia sejak tahun 2008. Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD), Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), serta beberapa industri dan perusahaan telah menerapkan metode pemantauan berbasis online ini. Pemantauan OnLimo ini juga jelas karena dikelola ke dalam sistem database secara terstruktur. Data nantinya akan dikirimkan dari masing-masing stasiun pantau, diterima dan disimpan ke sistem database oleh aplikasi SMS gateway. Hasil dari pemantauan akan ditampilkan dalam bentuk grafik maupun informasi angka ataupun status mutu kualitas air.

Melalui kajian potensi pencemaran pada lingkungan perairan di DIY tahun 2015 disampaikan bahwa kondisi Sungai Opak masih cukup baik. Hanya saja kandungan oksigen terlarutnya di beberapa bagian cukup rendah karena di wilayah tersebut terdapat sektor industri. Salah satu sungai besar yang melintasi kecamatan Piyungan ini, melewati berbagai industri-industri khususnya penyamakan kulit yang dimana industri-industri tersebut pasti menghasilkan limbah dan limbah tersebut akan menimbulkan masalah pencemaran jika tidak ditangani secara serius. Penurunan kualitas air ini disebabkan oleh pembuangan sampah sembarangan serta pembuangan limbah cair. Saya rasa, perlu adanya keberanian dan langkah awal dari upaya pelestarian serta normalisasi sungai untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam  menjaga kelestarian lingkungan dan air sebagai sumber keberlangsungan makhluk hidup. Dampak daripada fungsi lingkungan yang terdapat di sekitaran sungai Opak meliputi abiotik, biotik maupun sosial disana. Warga juga rentan terkena penyakit karena air mengandung zat-zat yang dapat merusak tubuh walaupun tidak secara langsung. Bila hal ini tidak diatasi sejak dini, maka akan berdampak lebih luas lagi.

photo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline