Lihat ke Halaman Asli

Lidon Siagian

Berbagi dan melayani

Energi Gravitasi adalah Energi Terapi Gratis untuk Pemulihan Stroke

Diperbarui: 8 Juni 2021   21:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Saat terjadi kerusakan di otak akibat stroke, otomatis merusak saraf  bagian- bagian tubuh.
Kalau otak bagian sebelah kiri yang terserang stroke, maka bagian tubuh yang lemah atau lumpuh adalah  bagian tubuh sebelah kanan dan sebaliknya kalau bagian otak sebelah kanan yang terkena serangan stroke, maka bagian tubuh sebelah kiri  yang lemah atau lumpuh.  Kalau stroke terjadi pada batang otak, biasanya lumpuh  total untuk kedua sisi tubuh.

Kerusakan jaringan saraf pada otak  mengakibatkan otak tidak bisa mengendalikan bagian bagian tubuh seperti sediakala.  Hubungan ( connecting) terganggu. 

Kalau di ibaratkan seperti sinyal di handphone, karena jaringan rusak mengakibatkan komunikasi terganggu, terputus atau putus --putus.
Contoh nyata yang pernah saya alami, selama hampir 3 bulan sinyal dari otak saya ke beberapa bagian tubuh terganggu.
1.Saat  makan, otak saya menyuruh tangan kanan memasukkan nasi ke mulut, tapi tangan memasukkannya ke arah hidung.

2.Saat otak saya menyuruh tangan kiri saya untuk buka jari, atau tunjuk tangan, tetapi tangan saya diam tidak bereaksi, jari jari terkatup.

3.Saat otak saya menyuruh untuk mengangkat kaki atau untuk duduk tapi kaki saya diam tidak ada respon.

4.Saat  otak saya menyuruh usus saya untuk buang air besar, usus saya bereaksi menjadi mules tapi maaf dubur saya tertutup tidak bereaksi. Setiap saya akan buang air besar, ini adalah beban saya yang paling besar.  Saya bisa berjam jam di toilet tetapi saya terkadang tidak berhasil buang air besar. Dan kalapun berhasil, saya harus tetap dipegang sampai selesai, karena kalau dilepas, saya pasti akan jatuh. Betapa berkesannya pengalaman ini khususnya bagi yang menjaga, thankyou so much my forever darling.

5.dll
 Komunikasi yang terhambat tersebut menjadikan bagian bagian tubuh yang tidak terkendali tersebut bagaikan kawanan tanpa pemimpin. Tanpa gairah, tanpa  arah tujuan,lunglai lemah tak berdaya, pasrah dan tak bereaksi.

Kalau kita perhatikan, ini  sangat jelas terlihat pada tubuh orang stroke.  Kalau normalnya kita berjalan, bagian telapak kaki  yang terlebih dahulu  jatuh ke lantai atau tanah adalah bagian belakang( tumit) kaki, baru bagian tapak dan terus ke depan ( jari).  Tetapi bagi penderita stroke, yang terlebih dahulu jatuh adalah bagian depan ( tapak/jari kaki) baru tumit.  
Demikian juga dengan tangan, normalnya saat kita melangkahkan kaki sebelah kanan, tangan kiri akan mengayun ke belakang dan sebaliknya. Tetapi tangan yang lumpuh akibat stroke terdiam   bahkan terkadang menempel di depan perut.

Tanpa pengendalian dari otak, bagian bagian tubuh itu akan tergeletak atau bergerak "sesukanya".  Karena kalau diusahkan/dipaksa untuk  normal  akan ada perasaan sakit, ngilu, tertarik dll. Akhirnya penderita stroke akan mencari kenyamanan.
Pada hal kenyamanan yang salah adalah awal petaka yang akan berkepanjangan bagi penderita stroke.  

Sebenarnya bagian bagian tubuh yang tidak terkendali itupun bukan dengan sendirinya mencari tempat yang nyaman buat "mereka".  Mereka hanya terdiam, tidak ada tenaga untuk bergerak.

Dari manakah mereka mendapatkan energi ?. Untuk meletakkan tangan diatas perut, menjatuhkan telapak kaki bagian depan terlebih dahulu,  Saat berdiri posisi sempurna, tubuh tidak simetris tapi miring ke arah tubuh yang lemah, saat duduk, posisi tangan yang lemah tidak secara refleks mengikuti tangan yang normal diatas meja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline