Lihat ke Halaman Asli

lidin cho

breadwinner

Menikmati Keindahan Alam "Curug Duwur" di Pemalang

Diperbarui: 24 Februari 2021   22:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Sudah ada ide ingin pergi ke mana? Pemalang mungkin bisa jadi ide bagus untuk tujuan wisata. Kota nanas yang memiliki sejuta keindahan alam yang sudah terjamah ataupun yang masih tersembunyi. Salah satu potensi wisata alam yang masih jarang terdengar di telinga adalah Curug duwur yang berada di desa simpur kec, Belik.

Letaknya yang cukup tersembunyi menjadi tantangan tersendiri bagi wisatawan yang ingin menikmati alam yang asri. Air terjun ini berada di area tanah garapan warga sekitar desa simpur.

Untuk menikmati keindahan Curug Duwur, pengunjung tidak perlu membayar tiket masuk dan biaya parkir, jadi tidak perlu khawatir jika anda tidak punya banyak uang.

Curug Duwur terbuka untuk umum setiap hari. Disarankan tidak berkunjung ketika masa curah hujan tinggi karena pada waktu seperti ini, area air terjun bisa membahayakan pengunjung. Selain itu, jalur menuju curug pun akan licin dan berbahaya untuk dilalui.

dok. pribadi

Kebanyakan orang mungkin lebih mengenal Curug bengkawah di desa sikasur atau Curug sibedil di kecamatan moga. Nama Curug Duwur lebih populer di kalangan pelancong yang sudah berpengalaman menjelajahi hutan, alias pecinta alam. Ini karena jalur trekking menuju air terjun tersebut cukup menantang dan kurang bersahabat untuk pengunjung anak-anak.

Untuk menuju Curug Duwur, anda bisa melalui jalan raya sikasur simpur dan jalan masuknya tidak jauh dari gerbang kampung KB desa Simpur. pengunjung bisa menggunakan kendaraan roda dua atau empat melalui jalan menuju lapangan kadam yang berada di desa simpur. Kemudian anda bisa parkir kendaraan di lapangan kadam yang kemudian bisa di lanjutkan dengan jalan kaki sekitar 1 km.

Jalur trekking yang dilalui dengan berjalan kaki ini akan melintasi kawasan perkebunan nanas dan berbagai tanaman palawija. Jalannya berupa jalan setapak tanah yang sempit. Ketika hujan turun, jalan ini menjadi licin dan cukup membahayakan bagi pengunjung yang kurang berpengalaman.

Waktu yang dibutuhkan untuk berjalan kaki sekitar 10 hingga 20 menit. Meski cukup melelahkan, namun seluruh rasa lelah itu akan terbayar setelah tiba di tujuan.

dok. pribadi

Curug duwur berada di ujung jalan setapak. Air terjun ini mengalir di tebing batu wadas yang cukup tinggi dan dikelilingi oleh hutan yang masih alami.

Kondisi airnya menakjubkan, biru, jernih, dan menyejukkan. Kejernihannya membuat pengunjung bisa melihat dasar sungai yang berbatu-batu dengan jelas dari atas permukaan air. Di sekitar sungai, bertebaran batu yang tidak terlalu besar. Keberadaan batu-batu ini juga menjadi lansekap khas yang melengkapi panorama Curug Duwur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline