Lihat ke Halaman Asli

Lidia Ratih Maharani

Mahasiswa/UKSW

Praktik Budidaya Kubis dan Mawar Tanpa Bahan Kimia

Diperbarui: 29 April 2023   19:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1.1 - Dok. pribadi

Untuk memenuhi praktikum mata kuliah dasar-dasar agronomi (DDA). Mahasiswa Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB) Universitas Kirsten Satya Wacana (UKSW) melakukan praktik budidaya tanaman dengan beberapa komoditas yang dilaksanakan di Kebun Praktik Salaran yang dimulai mulai 21 Januari 2023 dan berakhir pada tanggal 15 April 2023. Setiap mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok, kelompok terdiri atas 2 mahasiswa/i Agribisnis dan 2 mahasiswa/i Agroteknologi. Tiap kelompok mendapat pembagian lahan dan komoditas yang akan ditanam pada lahan. Salah satu komoditasnya yaitu tanaman kubis dan bunga mawar.

Kubis atau dengan nama latin (Brassica oleracea var. Capitata) adalah tanaman sayuran yang berasal dari daerah subtropic. Tanaman sayuran ini dapat tumbuh pada suhu antara 15-18oC dan suhu maksimumnya 24oC, dengan ketinggian tempat 1.000-2.000 m dpl. Sedangkan kelembapan optimum bagi tanaman kubis antara 60-70 persen, namun dengan adanya teknologi baru kubis dapat dibudidayakan didataran tinggi (0-200) dan menengah (200-700) (Teknologi Pangan, 2009).

Kubis mengandung banyak kandungan gizi didalamnya mulai dari protein, Vitamin A, Vitamin C, Vitamin B1, Vitamin B2 dan Niacin. Kandungan protein pada kubis putih lebih rendah dibandingkan kubis bunga, namun kandungan Vitamin A-nya lebih tinggi. Pada dataran rendah kubis merupakan salah satu tanaman sayuran primadona yang memiliki potensi untuk dikembangkan, karena peluang pasar yang tinggi dan terbuka lebar (Edi, S., & Bobihoe, J ., 2010).

Mawar (Rosa sp) merupakan tanaman yang dapat tumbuh baik pada ketinggian 560-800m dpl, dengan suhu udara minimum 16-18oC dan maksimum 28-30oC. Pada Ketinggian 1100 m dpl, mawar tumbuh pada suhu udara minimum 14-16 derajat C, maksimum 24--27 derajat C. Dan pada Ketinggian 1400 m dpl, mawar tumbuh pada suhu udara minimum 13,7-15,6 derajat C dan maksimum 19,5-22,6 derajat C. Pertumbuhan mawar sangat dipengaruhi oleh ketersediaan air dan unur hara pada media tanam. Oleh karena itu penggunaan media tanam yang baik sangat amat diperlukan untuk mendukung pertumbuhan tanaman mawar.

Pengelolahan lahan merupakan proses pertama pada sebuah kegiatan budidaya tanaman. Dalam pengolahan lahan para mahasiswa/i menggunakan traktor dengan tujuan membuat keadaan fisik tanah yang sesuai untuk proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Setelah diolah menggunakan traktor, mahasiswa/i membuat bedengan. Bedengan merupakan gundukan tanah sebagai tempat pertumbuhan tanaman budidaya. Dalam pembuatan bedengan disertai juga pembuatan parit yang berguna untuk mengalirkan air, agar aerasi tanah dan kelembapan tanah dalam bedengan terjaga. Bedengan dibuat dengan ukuran 80cm, Panjang disesuiakan dengan panjang lahan.

Pada budidaya kubis antar bedengan diberi perlakuan yang berbeda. Perlakuan yang diberikan yaitu salah satu bedengan ditutup dengan mulsa, dan yang lain tidak ditutup mulsa. Fungsi pemberian mulsa adalah untuk menekan pertumbuhan gulma dan menekan erosi.

Penanaman dimulai pada minggu ketiga yaitu pada tanggal 26 Januari 2023. Penanaman tanaman sayuran pada sebuah lahan memiliki banya macam pola.  Pola tanam yang digunakan pada praktikum ini adalah pola tanam monukultur, dimana dalam satu bedengan hanya ditanami satu komoditas sayuran yaitu kubis. Dengan jarak tanam yang direkomendasikan 40cm X 50cm, 50cm X 50cm, dan 50cm X 60cm.  Sementara untuk tanaman mawar ditanama pada polybag berukuran 40 X 50 cm, dengan perbandingan media 2:1 (tanah:pupuk).

Gambar 1.2 - Dok. pribadi

Dalam sebuah kegiatan budidaya tanaman yang ditanam perlu untuk dilakukan perawatan. Setelah proses penanaman selesai, meahasiswa/i melakukan kegiatan perawatan dan pemeliharaan tanaman. Perawatan dan pemeliharaan yang dilakukan antara lain: penyulaman tanaman mati, penyiraman, penyiangan gulma, pembubunan, dan pemberian pupuk organic cair (POC) yang dibuat dari fermentasi kulit pisang. POC kulit pisang diberikan pada tanaman kubis untuk merangsang pertumbuhan tanaman kubis. Selama proses budidaya, dilakukan juga pengukuran dan perhitungan parameter, jumlah daun tanaman dan jumlah daun saat muncul krop (untuk tanaman kubis).

Beberapa kendala dalam proses budidaya didominasi dari adanya kerusakan tanaman akibat organisme penggangu tanaman (OPT) khususnya hama dan gulma. Kendala tersebut adalah banyaknya hama berupa ulat yang menyerang pada bagian daun muda yang bisa berakibat tanaman gagal tumbuh. Untuk mengatasi hal tersebut, tentu perlu dilakukan tindakan pengendalian hama. Pengendalian hama dilakukan dengan cara menyemprot tanaman dengan insektisida hayati yang terbuat dari peraman kulit bawang.

Pada akhir periode budidaya tanaman kubis, tanaman kubis dipanen secara meanual. Pemanenan dilakukan dengan mencabut tanaman secara utuh, kemudian dilakukan pembersihan sebelum dipasarkan ke konsumen. Namun pada kegiatan budidaya ini hasil akhir tanaman kubis yang dipanen kurang maksimal. Ada cukup banyak tanaman yang belum mencapai masa panen, dan beberapa gagal tumbuh karena diserang hama. Kurangnya hasil yang maksimal dalam budidaya ini terjadi akibat intensitas perawatan tanaman yang kurang, sehingga tanaman tidak dapat tumbuh dengan maksimal.

Gambar 1.3 - Dok. pribadi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline