Lihat ke Halaman Asli

Angan yang Berpamitan

Diperbarui: 27 September 2023   21:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku berhasil menyelipkan beberapa paragraf hujan

Menyusun kala dengan imla

Memakan wafak-wafak perantara rindu

Agar kerinduan tak hanya menjadi kenangan

Kau sendiri bilang bahwa cintaku semu, abu-abu

Aku hanya berharap dan menanti temu

Setiap malam hujan yang kerdil dan sepuh

Pada tiap-tiap selasar catatan hati

Kini yang tersisa adalah noktah yang kian menua

Hatiku telah mati, terkubur jauh dalam perut bumi

Kau yang membiarkannya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline