Lihat ke Halaman Asli

Lidia

Penulis pemula yang beberapa karyanya dimuat media. FLP Ranting Unismuh Makassar.

Malam dan Lilin Malang

Diperbarui: 22 Oktober 2019   22:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Hening di emperan jalan,
Ia sendiri menikmati gulita
Membagi airmata pada angin lalu
Di bawah atap langit paling teduh

Kemana kakinya akan melangkah
Sedang celoteh perut berisik mengusik ketenangan
Dahaga meronta,
Meminta seteguk air
Pada daun yang melambai

Malam!
Aku lilin kecil butuh arah
Mencari iba pada mereka yang berpunya
Yang entah siapa
Di tangannya aku bertahan hidup
Hingga esok,
Mata masih menatap hari

Hening di emperan jalan,
Malang menjadi karib
Bagi diri yang telantar
Tanpa Ayah, ibu
Namun, ingin tetap bersinar

Aku lilin malang
Berharap memeluk bintang
Meski tak sampai.

Sarjo, 22 Oktober 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline