Keluarga saya suka makan. Ibu saya sering masak untuk sajian keluarga. Mulai dari masakan nusantara seperti rendang, soto ayam, sop ayam, rawon, sampai masakan chinese seperti ifumie, bakmi goreng, capcay, maupun masakan eropa seperti spaghetty dan lasagna.
Saya tidak begitu bisa masak seperti ibu saya. Tapi saya bisa bikin kue seperti bolu kukus, brownis, cheese sticks, maupun kue kering kaastengels dan nastar untuk sajian hari raya.
Kalau ibu saya lagi capek masak, biasanya saya bikin sajian yang praktis dan simpel saja. Sajian favorit keluarga yang bahannya mudah ditemukan dan membuatnya pun mudah adalah Bakmi Ayam Jamur dari Bakmi Mewah.
Pertama kenal Bakmi Mewah dari temannya ibu saya, Tante Harti.
"Mbak Ning, ada bakmi enak seperti bakmi restoran. Sudah pernah coba belum?" tanya Tante Harti ke ibu saya.
"Bakmi apa ya? Belum pernah, mbak" jawab ibu saya.
"Namanya Bakmi Mewah," kata Tante Harti.
Sejak saat itu, kami mencoba beli Bakmi Mewah di sebuah hipermarket.
"Iya benar, rasanya seperti bakmi di restoran. Tidak makan di restauran lagi nih," kata ibu saya saat pertama kali mencoba makan Bakmi Mewah.
Rasanya memang beda dengan mie siap saji lainnya. Bakmi ini terasa kenyal, tidak lebar, dan rasanya juga tidak gurih seperti mie siap saji lain yang pernah saya nikmati.
Saat kedua kali mencari Bakmi Mewah di sebuah hipermarket, kami kecewa karena stok Bakmi Mewah kosong. Memang saat itu Bakmi Mewah sedang viral di media sosial dan mulai ada iklannya di televisi.