Lihat ke Halaman Asli

Perkembangan Psikososial 3 Tahun Pertama

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada 3 tahun pertama adalah merupakan masa dimana paling menentukan dalam perkembangan seorang anak dalam menghadapi kehidupannya selanjutnya. Seorang anak akan mulai mengatasi, mengenal serta memberikan respon pada sekitarnya sebagai interaksi dengan sekitarnya.

Dalam teorinya Erikson menyatakan bahwa kepribadian terbentuk ketika seseorang melewati tahap psikososial seumur hidupnya. Dimana masing-masing tahap memiliki tugas perkembangan yang khas,dan mengharuskan individu menghadapi dan menyelesaikan krisis yang di alami. Sedangkan perkembangan psikososial berhubungan dengan perubahan-perubahan perasaan atau emosi dan kepribadian serta perubahan dalam bagaimana individu berhubungan dengan orang lain (adaptasi dengan lingkungan). Dalam perkembangannya anak akan mulai menunjukkan atau memberikan respon dengan sikapnya berupa emosi, temperamen, pendiam, aktif, ceria, tahu apa yang ia mau. Ini merupakan respon yang diberikan seorang anak berdasarkan apa yang terjadi disekitarnya.

isu perkembangan pada masa infacy meliputi, mengembangkan kepercayaan danmengembangkan kelekatan antara bayi dan pengasuh.

·Perkembangan Kepercayaan

Menurut Erikson, pengalaman awal adalah kunci yang pertama dari delapan tahapan Erikson dalam perkembangan psikososial merupakan kepercayaan dasar vs ketidak percayaan dasar. Ini tahapan dimulai pada masa bayi dan berlanjut sampai sekitar 18 bulan. Di bulan-bulan awal, bayi mengembangkan rasa kehandalan dari orang-orang dan benda-benda di dunia mereka.mereka perlu mengembangkan keseimbangan antara kepercayaan (yang memungkinkan merekamembentuk hubungan intim) dan ketidak percayaan (yang memungkinkan mereka untuk melindungi diri mereka).

·Mengembangkan Kelekatan

Berdasarkan teori etologi, infant dan orang tua memiliki kecendrungan biologis menjalin kelekatan masing-masing dan kelekatan mendukung bayi bertahan.

Dari hasil situasi asing (strange situation) tersebut, Ainsworth dan rekannya menemukan tiga pola kelekatan yang bersifat universal, yaitu :

1.Kelekatan aman (secure attachment)

2.Kelekatan menghindar (avoidant attachment)

3.Kelekatan ambivalen atau resistan (ambivalen-resistant attachment).

·Komunikasi Emosional dengan Pengasuh : Regulasi Timbal Balik

Adapun regulasi timbal balik adalah ketika bayi memiliki dorongan kuat untuk berinteraksi dengan orang lain, yang interaksi ini mempengaruhi rasa aman dari kelekatan bergantung pada kemampuan baik anak dan pengasuh untuk merespon dengan cepat dan sensitive terhadap keadaan mental dan emosional satu sama lain.

·Referensi Sosial

Ketika bayi melihat pengasuhnya saat menghadapi orang asing atau permainan baru, mereka akan terlibat dalam referensi sosial, dengan mencari informasi emosional untuk mengerahkan perilaku.

Perkembangan psikososial anak dengan orang tua bekerja memiliki dampak negatif. Sensitivitas maternal, kualitas lingkungan rumah, dan kualitas pengasuhan anak merupakan beberapa dampak dari pekerjaan rumah. Orang tua akan merasa terbebani dengan cukup hanya memikirkan pekerjaan mereka. Sedangkan bagi anak yang ditinggal pada penitipan akan memiliki dampak besar dan berisiko dalam masalah tingkah laku. Karena pada tiga tahun ini membutuhkan kelekatan antara anak dan orang tua yang akan mengembangkan rasa percaya, dan kelekatan yang aman bagi anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline