Lihat ke Halaman Asli

Lia Wardah

Perantau Baru

Tidur-Tiduran, Terus-Terusan

Diperbarui: 22 Agustus 2024   09:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Canva pro

Setiap orang pasti pernah mengalami momen-momen di mana pekerjaan tidak terlalu banyak, dan hari terasa lebih santai dari biasanya. Di saat seperti ini, banyak orang memanfaatkan waktu luang mereka dengan berbagai aktivitas. Namun, bagi saya, anak perantauan, melihat pilihan aktivitas terbaik itu adalah tiduran. 

Terlihat sederhana bukan? Yup, tiduran saat lagi nggak sibuk menjadi cara pertama mengisi waktu luang tanpa pikir panjang. 


Tiduran menyenangkan

Ketika tidak ada tekanan untuk segera menyelesaikan pekerjaan, tiduran bisa menjadi momen untuk benar-benar menikmati waktu luang. Ini adalah kesempatan untuk memanjakan diri, melepaskan semua beban, dan hanya fokus pada kenyamanan saat ini, yaitu tiduran. 


Bagi para pekerja rantauan yang sering kali jauh dari kenyamanan rumah dan keluarga, tiduran bisa menjadi cara untuk menciptakan rasa tenang dan nyaman di tengah kesibukan dan kemahalan ibu kota. Tiduran dikosan adalah sebuah kenyamanan seperti di rumah orang tua dengan hangatnya dekap keluarga.

Ah... nikmatnya tiduran.

Ada bait puisi tentang tentang kesenanganku belakangan ini, dengan judul, "Tidur-Tiduran Terus-Terusan."

Pagi menyapa dengan lembut,
Namun mataku masih terpejam,
Ketenangan pagi merayuku,
Di balik selimut, aku tetap diam.

Siang datang dengan terang,
Namun ku masih terbuai mimpi,
Dunia berputar tanpa hirau,
Sedang aku lelap dalam sunyi.

Malam tiba membawa gelap,
Aku kembali dalam dekapan,
Tidur pagi, siang, hingga malam,
Raga terlelap dalam kebebasan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline