Lihat ke Halaman Asli

Anggraeny

Tarot Advicer dan Blogger

Kode Etik Baca Tarot, Perlukah?

Diperbarui: 23 November 2021   13:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Canva.com

Seringkali, Praktisi Tarot menjadi sasaran pernyataan yang merusak dan  secara terang-terangan mencemarkan nama baik orang di seluruh dunia yang menggunakan Tarot sebagai alat penemuan dan pemberdayaan diri.

Tidak dapat dipungkiri, Industri Tarot memang punya nama yang kurang begitu bagus. Ini dikarenakan banyak Oknum Tarot yang menggunakan media tersebut untuk melakukan tindakan yang dapat digolongkan sebagai tindakan irrasional, seperti pemanggilan setan atau mahluk halus, berkomunikasi dengan arwah bahkan melakukan tindakan yang mengarah pada kebohongan hanya untuk popularitas semata.

Banyaknya oknum macam ini, tidak perduli dia sudah punya nama besar, tayangan video ataupun tulisannya trending, pada akhirnya hanya berdampak buruk pada Pemahaman masyarakat awam  tentang Tarot dan kemudian mengganggap Tarot bagian dari kegiatan tipu tipu yang menyesatkan banyak orang.

Dalam banyak diskusi dan Konfrensi Internasional terkait Tarot, seringkali keprihatinan ini menjadi topik hangat yang tidak pernah habis. Jalan satu satunya memperbaiki Citra Tarot dalam masyarakat Global adalah dengan  meningkatkan Kulaitas layanan Praktisi Tarot itu sendiri.

Niat Baik

Tidak dipungkiri, banyak type dan style orang dalam membaca Tarot. Ada yang bergaya Fortune telling, ada yang bergaya Coaching, ada yang bernuansa Healing dan masih banyak lagi. Apapun Nuansa, gaya atau aliran yang dipilih oleh pewacana Tarot sebagai trade marknya, satu yang paling penting, "DO NO HARM", jangan pernah menyakiti klien atau siapapun yang memakai jasa Pewacan Tarot dalam mengatasi persoalan yang sedang dihadapi.

Edukasi

Dalam dunia Tarot, banyak sekali jenis Pewacana Tarot dengan tingkat pemahaman yang berbeda terkait tata cara membaca kartu Tarot. Faktor edukasi tentunya sangat menentukan tingkat pemahaman dalam melakukan interpretasi kartu dikaitkan dengan pertanyaan yang diajukan klien. 

Ada praktisi Tarot yang hanya belajar beberapa tahun baru buka lapak, ada yang cuma 3 hari  belajar lalu menerima klien dan bahkan ada yang sama sekali buta tentang Tarot tetapi merasa punya kekuatan supranatural lalu memberikan layanan Baca Tarot.

Tentu tidak ada kriteria khusus bagi seorang Praktisi Tarot untuk boleh atau bisa menerima klien. Selama ada kecocokan dengan klien maka semua nampak sah sah saja. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline