Kondisi pandemi Covid-19 yang telah terjadi sejak tahun 2020 hingga sekarang ini terus menjadi sorotan media. Guna mencegah penularan ataupun dampak Covid-19 tersebut, masyarakat beramai-ramai mencari alternatif guna meningkatkan sistem kekebalan tubuh atau imun.
Akibatnya, beberapa barang yang dinilai dapat meningkatkan sistem imun tersebut banyak diborong sehingga mengakibatkan kelangkaan. Salah satunya adalah merk susu Beruang yang dianggap membantu menjaga daya tahan tubuh.
Lalu, apakah kita harus mengonsumsinya ? Tidak harus, karena ternyata di sekitar kita terdapat bahan-bahan herbal alami yang bisa meningkatkan sistem imun. Pengobatan herbal memang sudah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia secara turun-temurun. Dibandingkan mengonsumsi obat-obatan yang dominan mengandung bahan kimia ataupun membeli produk susu tersebut yang mulai langka, kita bisa beralih pada bahan herbal.
Bahan herbal yang berasal dari tanaman herbal ini populer dengan sebutan empon-empon dalam bahasa Jawa atau ramuan tradisional. Tanaman herbal ini mengandung berbagai senyawa aktif yang dapat merangsang pembentukan antibodi alami sehingga menjaga daya tahan tubuh. Senyawa aktif yang bermanfaat sebagai peningkat sistem imun di antaranya flavonoid, kurkuminoid, steroid, dan xanthorrhizol.
Hal ini dikarenakan senyawa-senyawa tersebut memiliki aktivitas antioksidan. Antioksidan termasuk kelompok zat kimia dalam tubuh yang berfungsi melindungi sistem biologis dari berbagai bahaya dari luar yang masuk ke tubuh terutama radikal bebas[1]. Berikut ragam tanaman herbal yang biasa digunakan sebagai obat alternatif masyarakat Indonesia beserta manfaatnya[2].
Jahe
Pastinya sudah tidak asing lagi dengan tanaman satu ini. Jahe memang dikenal sebagai tanaman obat yang memiliki berbagai khasiat bagi tubuh. Di Indonesia, biasanya jahe digunakan dalam bahan masakan atau rempah dan menjadi minuman herbal khususnya untuk menghangatkan tubuh. Jahe mengandung senyawa fenol dan flavonoid yang memiliki efek antioksidan baik.
Temulawak
Dikenal dengan nama ilmiah Curcuma xhantorriza, temulawak mempunyai kandungan zat aktif berupa curcuminoide dan ukanon jenis A, B, C, dan D yang bermanfaat untuk merancangan daya tahan tubuh. Bahkan, di beberapa negara tertentu tanaman herbal ini digunakan dalam pengobatan AIDS.
Meniran
Tanaman herbal ini memiliki manfaat sebagai imunomodulator yang merupakan sistem pertahanan imun seluler maupun humoral. Di dalamnya terkandung senyawa seperti nirurin dan phyllanthin. Biasanya orang Timur Jauh di Eropa menggunakan tanaman ini sebagai obat penyakit lepra ataupun TBC.
Jambu biji
Tanaman ini masuk dalam kelompok tanaman holtikultura yang biasa dimanfaatkan buahnya untuk dikonsumsi. Selain buahnya yang menyimpan berbagai vitamin dan manfaat, ternyata daunnya juga dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal. Jika kita sadari, daun jambu biji ini kerap masuk dalam sebuah bahan utama pada produk obat-obatan diare. Daun jambu biji mengandung asam kafeat, katekin, klorogerat, asam galat, dan senyawa lainnya. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh, yakni sebagai immunostimulan, antivirus, dan antiinflamasi[3].
Sambiloto
Tanaman sambiloto ini biasanya dimanfaatkan sebagai obat herbal berupa ramuan jamu. Kandungan dari tanaman ini di antaranya flavonoid, lactone, diterpene, dan polymethoxyflavone andrographine. Manfaat yang dapat diperoleh apabila mengonsumsinya dengan tepat, yaitu berfungsi sebagai obat panas dalam, analgesic, antiracun, antibakteri, ataupun mengatasi infeksi.