Buku Funiculi Funicula karya Toshikazu Kawaguchi ini begitu menarik perhatian saya. Awalnya, cukup banyak dibicarakan di media sosial terutama di akun base atau fess yang membahas soal buku.
Dari judulnya saja menarik, tapi saya sendiri belum yakin untuk membelinya. Ternyata, buku tersebut sudah difilmkan sejak tahun 2018 dan saya memilih untuk menontonnya terlebih dahulu ketimbang membeli bukunya.
Saya memang terlalu penasaran. Awal-awal memang cukup dikejutkan dengan fungsi kafe Funiculi Funicula yang realitanya bukan sekadar tempat nongkrong biasa.
Dimulai saat summer (musim panas), ada seorang wanita yang ingin kembali ke masa lalu karena ada hal yang ingin dia sampaikan kepada teman masa kecilnya. Teman yang tiba-tiba menyatakan dirinya akan pergi ke US.
Bicara soal "keajaiban kafe Funiculi Funicula" tersebut, ada beberapa aturan dan ketentuan apabila seseorang ingin kembali ke masa lalu maupun ke masa depan. Ini penjelasan singkatnya:
Kamu tidak akan bisa mengubah masa lalu.
Kamu hanya bisa bertemu orang di masa lalu yang pernah berkunjung ke kafe Funiculi Funicula
Kamu harus menghabiskan kopi yang tersaji sebelum dingin. Jika gagal, kamu tidak akan bisa kembali ke masa sekarang dan menjadi hantu.
Itulah peraturan dasarnya. Memang terkesan tidak sulit, tapi ada yang gagal ternyata. Seorang wanita yang berakhir jadi hantu dan sepanjang waktu duduk di kursi, tempat di mana "keajaiban kafe Funiculi Funicula" itu bisa dilakukan.
Seseorang yang ingin kembali ke masa lalu harus duduk di kursi tersebut. Kursi yang selalu diduduki "sang hantu". Namun, kamu tidak bisa memaksa hantu tersebut pergi atau bahkan mengusirnya. Hantu itu terlihat, semua orang bisa melihatnya.