Merasa down akan hidup? Barangkali kita butuh motivasi, salah satunya bisa didapat dari buku self-improvement. Ada banyak rekomendasi buku self-improvement yang dapat kita baca. Beberapa diantaranya merupakan buku yang dikarang penulis Korea Selatan.
Buku, Sang Motivator Dulu Hingga Kini
Merasa down sebentar karena pekerjaan, study, kondisi keluarga, ekonomi, dan beragam masalah lainnya seringkali membuat seseorang mudah kehilangan daya motivasinya. Alih-alih ke psikiater atau psikolog, tidak jarang semuanya diungkapkan ke media sosial. Itu bukanlah hal yang salah.
Pernah mengalami hal demikian? Mungkin saja kita mengalami kelelahan sejenak, tapi bukan berarti itu akhir dari kehidupan. Untuk itu, sebagian orang melakukan berbagai cara guna mengembalikan daya motivasi ketika sedang down. Mulai dari pergi berlibur, rehat sejenak dari rutinitas, self-reward, dan lainnya.
Namun, ada cara lain yang tidak banyak orang melakukannya. Cara itu, yakni membaca buku. Banyak dari kita merasa kurang sehingga mencoba self-improvement. Untuk itu, buku self-improvement ini sangatlah cocok bagi kita yang terkadang merasa "tidak baik-baik saja".
Sebaiknya, pilih buku self-improvement seperti apa? Ada banyak rekomendasi buku tersebut. Akhir-akhir ini buku self-improvement yang berasal dari Korea Selatan sedang banyak dicari.
Tertarik memiliki salah satunya? Mari, simak 5 rekomendasi buku self-improvement dari Korea Selatan berikut ini.
1. Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan - Jeon Seunghwan
Buku ini menceritakan perasaan-perasaan yang dialami oleh sang penulis. Perasaan resah dan cemas yang seringkali tidak dapat diungkapkan. Buku ingin mengajak para pembaca untuk mengenal perasaan-perasaan tersebut dan berdamai akan kegelisahan. Buku tersebut terbagi dalam beberapa chapter yang isinya menyadarkan pembaca untuk lebih mengenal diri sendiri dan menerima apa yang ada. Sangat cocok bagi kita yang terkadang gelisah akan hidup, tapi juga bingung apa yang ingin dilakukan.
2. Hargai Diri Sendiri dan Berhentilah Tersakiti - Yoo Eun-Jung
Buku ini menceritakan permasalahan yang sering dihadapi orang dewasa. Tumbuh dewasa sering diartikan menanggung banyak beban atau beban hidup yang kian menumpuk. Menjadi dewasa seolah banyak mengorbankan perasaan sehingga tanpa sadar hal tersebut membuat hidup makin lelah.
Buku ini juga mengajak para pembaca bahwa menjadi orang yang biasa saja itu bukanlah masalah besar dan itu tidak apa-apa. Buku ini mengajarkan kita bahwa dewasa bukan seharusnya sering menyakiti diri sendiri untuk menjaga perasaan orang lain. Selain itu, menjadi dewasa bukan berarti kita harus hidup memenuhi standar sosial yang ada.
3. I Want to Die, But I Want Eat Tteokpokki - Baek Sehee
Buku ini termasuk buku asal Korea Selatan yang cukup populer karena berisi perjalanan seseorang dalam menyembuhkan gangguan mental yang dialaminya. Kisah tersebut merupakan cerita yang dialami sang penulis sendiri. Dibandingkan dengan beberapa buku self-improvement lainnya, buku ini cukup unik. Keunikan tersebut terletak pada isinya yang berupa dialog-dialog antara tokoh "aku" yang merupakan pasien dengan psikiaternya.
Dijelaskan dalam buku tersebut, bahwa pengobatan pada kesehatan mental tidak bisa berlangsung instan. Dibutuhkan kecocokan pula antara pasien dengan psikiater sehingga pengobatan dapat berjalan maksimal. Selain itu, Baek Sehee juga mengungkapkan bahwa perjuangan untuk sembuh atau benar-benar healing tidaklah mudah.