Lihat ke Halaman Asli

Bangkitlah!

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malas kok dipelihara…. Apa gunanya?

Apa akibatnya kalau kita memelihara kemalasan?

Akibat kalau kita memelihara rasa malas sangatlah merugikan diri kita sendiri. Kenapa? Karena orang yang malas sama aja orang yang hidup tak berguna. Karena orang malas tidak akan bisa meraih apa yang mereka inginkan, orang malas tak akan pernah bisa menghasilkan apa-apa, orang malas juga identik tidak disegani orang lain. Jangankan orang lain, Negara kita pun tidak senang dengan seseorang yang pemalas, Negara kita butuh orang-orang yang punya rasa semangat tinggi dengan sifat optimisnya yang menggebu-gebu, bukankah manusia hidup harus ada gunanya, oleh karena itu kita harus jajah rasa malas pada diri kita, yakinlah dengan niat dan tekad rasa malas itu bakal luluh dri hidup kita.

Jujur saya sendiri untuk memulai menulis artikel ini juga sangat berat sekali. Lantas bagaimana saya menyikapinya?

Saya memaksakan diri untuk memulai, awalnya saya juga penuh dengan rasa ketidakyakinan, tapi setelah dipikir-pikir kenapa tidak yakin? tidak yakin hanya membuat diri saya tidak akan pernah maju. Tuhan telah memberikan otak kepada manusia untuk berfikir bukan untuk hanya diam.

Ketika rasa malas mulai tumbuh saya selalu motivasi diri dengan mengingat pesan kedua orang tua saya, beliau selalu berjuang untuk kita, beliau selalu nuruti apa yang kita inginkan dan harusnya dengan fasilitas yangmereka berikan kita bisa memanfaatkan untuk media pembelajaran, untuk mencari hal-hal yang bermanfaat agar bisa membuat diri kita jauh dari rasa malas. Ingatlah kedua orangtua kitayang selalu menanti kesuksesan kita.

Untuk menghadapi rasa malas ada baiknya kita membikin jadwal kegiatan sehari-hari, supaya tujuan kita untuk meraih apa yang kita inginkan juga bisa terarah. Jadwal kegiatan yang habis kita bikin pada awalnya memang sulit untuk dijalani, kembali lagi pada rasa “paksaan” itulah kunci kita untuk bebas dari rasa malas. kita paksakan diri kita untuk runtut menjalankan sesuai jadwal kegiatan yang telah kita bikin, lama kelamaan juga kita akan terbiasa dengan jadwal kegiatan itu.

Dengan menjalankan langkah tersebut semoga dapat membantu dan memotivasi diri kita untuk bisa menjajah rasa malas yang ada pada diri kita semua.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline