Lihat ke Halaman Asli

Lebih Hati-hati di Toko Sepatu

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedikit berbagi pengalaman saya tadi siang waktu membeli sepatu baru di salah satu toko sepatu yang lumayan bermerk. Jenis sepatu yang saya cari adalah sepatu kulit.

Seperti biasa, saya melihat-lihat dulu berbagai model sepatu kulit di toko itu. Ada satu model sepatu  yang menarik hati saya. dibanderol dengan harga Rp. 89.000. Tidak terlalu menguras dompet saya. karena yang dipajang saat itu ukuran 6, terlalu besar untuk kaki saya yang berukuran 4. Lalu pelayan toko tersebut mengambil ke belakang (gudang mungkin) sepatu ukuran 4. Saya perhatikan baik-baik sepatu yang baru dibawa oleh pelayan tadi. Lalu saya coba. Benar. Sangat pas dengan kaki saya. Lalu saya perhatikan benar-benar sepasang sepatu itu. Hmm, ada sedikit cacat di dipinggir sepatu. Agak kecewa. Saya langsung complain, “Mas liat nih!” ujar saya sambil menunjuk cacat yang saya maksud.

“Oh iya mbak, jangan di ambil yang ini. Sebentar saya ambil yang lain ya!” ucap pelayan tersebut. Berusaha menenangkan saya.

Sepatu yang cacat itu dibiarkan saja di atas meja, mungkin pelayan itu mau membereskannya nanti.

Datanglah pelayan tadi membawa stok sepatu yang lain. Model plus ukuran sama. Lagi-lagi saya perhatikan sepatu yang baru disodorkan itu.

Saya harus menelan pil pahit. Kali ini bagian sepatu depan lah yang cacat. Untung mata saya jeli. Jika hanya diperhatikan sekilas, mungkin tidak akan kelihatan.

Mata saya mencari pelayan tadi. Namun, ternyata dia sedang sibuk melayani pelanggan yang lain.

Sepatu di tangan saya, sepatu di atas meja, dan sepatu yang dipajang. Rasanya ada yang janggal. Setelah mata saya mondar mandir ke ketiga pasang sepatu tersebut, akhirnya saya yakin. Meskipun memiliki model yang sama, sepatu yang dipajang (yang menarik hati saya terlebih dulu) jenis  bahan kulitnya sangat mentereng, tajam, mengkilat,  bagus lah pokoknya. Sedangkan dua pasang sepatu “cacat ” itu, memiliki jenis bahan kulit yang kusam, tidak mengkilat. Intinya dua pasang sepatu “cacat ” itu memiliki jenis bahan kulit “dibawah” sepatu yang dipajang.

Apakah ini akal-akalan penjual agar pembeli terkecoh? Jika pembeli meminta ukuran lain,  apakah pembeli akan membayar sepatu yang modelnya sama namun kualitas bahan lebih rendah SEHARGA dengan sepatu yang dipajang?

Mohon berhati-hati saat di toko sepatu. Jangan sampai menyesal di rumah kemudian.

Semoga bermanfaat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline