Lihat ke Halaman Asli

Sang Paranormal

Diperbarui: 30 Oktober 2022   08:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sore yang cukup cerah, seperti biasa aku menyiram bunga-bungaku di halaman. Tiba-tiba ada motor berhenti di depan rumah, ternyata dia adalah adikku, namun kali ini dia datang bersama temannya.Setelah berbasi-basi  kami masuk ke dalam rumah, lalu seperti biasa aku langsung ke dapur untuk membuat minuman.Setelah minuman terhidang, kami pun mengobrol layaknya keluarga, tidak lupa kutanya juga teman adikku tersebut, karena baru kali ini bertemu. Namun aku sedikit heran dengan tingkahnya, karena selama ngobrol, sepertinya dia tidak begitu fokus.

Setelah agak lama mengobrol, tiba-tiba teman adikku yang bernama Toni, berbicara dengan nada serius,
"Maaf teh kalau boleh, Toni mau bilang bahwa, di sudut dapur itu sepertinya ada...."

"Stop..." aku dengan cepat memotong
ucapannya.
"Teteh mohon, jangan diteruskan ya Ton, kamu pasti mau bilang di sana ada sesuatu kan?"
Toni dan adikku kelihatan kaget mendengar perkataanku,
"Teteh sudah tahu?" tanya Toni.

"Dengar ya Ton, memang teteh pernah mendengar dari orang-orang tentang tanah ini yang katanya dulu menyeramkan, tapi alhamdulillah setelah dibangun rumah dan selama teteh tinggal di rumah ini, tak pernah terjadi apa-apa, teteh juga merasa aman-aman saja.Jadi
nggak usah diteruskan ya, teteh percaya Allah menciptakan makhluk lain selain kita, jadi seandainya makhluk tersebut ada di rumah ini, asal tidak mengganggu keluarga teteh, ya biarkan saja lah..."

"Teteh nggak mau   kalau makhluk itu diusir dari sini ? " tanya adikku.

"Bukannya begitu, cuma kalau tahu di rumah ada makhluk halusnya, teteh nantinya malah takut di rumah sendiri. Jadi sudah lah nggak usah, teteh sama keluarga juga tak pernah melihat yang aneh-aneh kok" jawabku

"Toni ini paranormal loh dan bisa mengusir makhluk halus teh", adikku meneruskan perkataannya.

" Iya percaya, tapi di setiap tempat teteh yakin, pasti makhluk gaib itu ada, jadi sudahlah biar kita hidup berdampingan dengan dunia masing-masing saja, asal tidak  mengganggu"

Mendengar perkataanku Toni dan adikku hanya diam sambil menganggukkan kepala.
"Ya sudah kalau itu keputusan teteh" kata adikku sambil di iyakan oleh Toni.

Aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline