Lihat ke Halaman Asli

Keindahan Coban Glotak di Balik Lereng Gunung Kawi

Diperbarui: 11 Juli 2016   16:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Coban Glotak jika dilihat dari lokasi parkiran

Sekitar 2 minggu yang lalu, saya bersama teman-teman saya mengunjungi Coban Glotak yang berada di lereng gunung Kawi, desa Bedalisodo, kecamatan Wagir, kabupaten Malang, propinsi Jawa Timur. 

Konon menurut masyarakat setempat, Coban Glotak berasal dari bunyi-bunyi bebatuan yang jatuh bersama air terjun tersebut. Cerita tersebut semakin bertambah unik, ketika salah seorang dari masyarakat setempat yang mengatakan bahwa pernah ada hewan kijang yang jatuh dari ketinggian air terjun tersebut. 

Perjalanan yang diperlukan sekitar 1 jam dari Malang raya untuk sampai ke lokasi parkir Coban Glotak dan kemudian dilanjutkan dengan menempuh sekitar 30 menit dengan berjalan kaki ke lokasi Coban Glotak. Biaya masuk ke kawasan Coban Glotak diperlukan dengan cukup membayar empat ribu rupiah.

Pemandangan gunung dari lokasi parkisan

Tempat disana masih sangat asri dan alami. Banyaknya tanaman pakis di ketika kami menyusuri jalan tersebut yang menandakan bahwa tempat tersebut masih asri.  Kemungkinan karena banyaknya orang yang belum mengetahui tempat tersebut, sehingga orang-orang yang berkunjung juga kebanyakan dari masyarakat tempat tersebut. 

Jalan yang dilewati pun masih berbatu-batu dan bertanah liat. Tidak ada satupun papan tanda yang kami lihat sepanjang perjalanan. Ketika kami sedang dalam perjalanan, kami melihat sebuah warung yang menjual makanan dan minum dan menurut saya gorengan yang dijual oleh pemilik warung sangatlah enak dan harganya yang diberikan pun murah. 

Sepanjang perjalanan terdapat jurang-jurang yang lumayan curam dan jalan yang sangat licin sehingga sangat hati-hati untuk melewatinya. Hampir beberapa kali saya dan teman-teman saya terpleset ketika kami sedang melewati tempat tersebut.

Jalan menuju Coban Glotak

Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit, rasa lelah kami terbayar setelah melihat air yang mengalir dan mendengar suara gemericik dari Coban Glotak tersebut. Air terjunnya sangatlah tinggi dan deras. Pemandangan yang indah dan udara yang sejuk menjadi pelengkap ketika kami tiba di tempat tersebut. Menikmati alam seperti ini adalah salah satu cara kita bersyukur kepada Sang Pencipta.

Coban Glotak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline