Lihat ke Halaman Asli

Lia Oktaviana

Mahasiswi

Contoh Esai Kebijakan New Normal terhadap Industrialisasi di Kudus

Diperbarui: 4 Juni 2021   17:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Contoh Esai Kebijakan New Normal terhadap Industrialisasi di Kudus (unsplash/green chameleon)

Mungkin masih bingung mendefinisikan dan membuat esai untuk tugas kuliah misalnya, kali ini saya membuat esai tugas kuliah yang dapat membantu dalam memahami sekaligus menginformasikan New Normal terhadap Industrialisasi di Kudus. 

Berikut merupakan urutan esai dari pendahuluan, pembahasan dan penutup. Semoga bermanfaat dan membantu ya, terima kasih......

1.PENDAHULUAN

Semenjak corona mulai masuk di Indonesia pada bulan Maret 2020. Jumlah kasus positif corona terus merambah ke daerah seluruh Indonesia. Penambahan kasus corona paling banyak di Pulau Jawa. Kabupaten Kudus merupakan wilayah  provinsi Jawa Tengah. Luas wilayah Kabupaten Kudus tercatat  sebesar 42.516 hektar (BPS Kabupaten Kudus 2019). 

Berdasarkan data BNPB Kudus, (16/06/2020) pelonjakan kasus Covid-19 cukup tinggi dengan total kasus mencapai 134 jiwa dan meninggal 10 jiwa. Berbagai daerah di Indonesia sudah merasakan dampak ekonomi dengan adanya pembatasan sosial tentunya bertujuan agar virus ini tidak menyebar. 

Hal ini menyebabkan lesunya ekonomi, banyak masyarakat yang dirumahkan ataupun di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja ). Karena lesunya perekonomian dapat melemahkan pendapatan yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat Kudus ini sendiri. Sehingga muncul ide gagasan baru dari Pemerintah Kudus untuk menerapkan kebijakan New Normal.

Secara administratif Kudus terbagi menjadi 9 kecamatan. Diantaranya kecamatan terluas di Dawe dan terkecil merupakan Kota. Industrialisasi merupakan salah satu cara mempercepat pembangunan ekonomi

Industri pengolahan pangan. Menurut Hidayat, (2010) berpendapat bahwa Kabupaten Kudus sebagian besar termasuk industri pangan berskala kecil meskipun ada sebagian yang berskala besar. 

Industri-industri pangan berskala kecil pada umumnya masih menggunakan teknologi tradisional, sehingga kualitas produknya masih beragam dan belum sepenuhnya mengikuti standar-standar kualitas yang telah ditetapkan.  

Lemahnya industri kecil inilah yang harus diperhatikan oleh pemerintah karena rentan terjadi PHK kepada karyawan disebabkan kesetimpangan permasalahan seperti masa pendemi corona saat ini. 

Baca juga : Peran K3 dalam Era Revolusi Industri 4.0

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline