PEGUNUNGAN BINTANG - Pada hari Senin, 5 Agustus 2024, kota Oksibil di Kabupaten Pegunungan Bintang mengalami masalah yang sangat mengganggu bagi seluruh masyarakatnya.
"Stok BBM di Pertamina Oksibil habis dalam waktu satu minggu sekali antrian, menyebabkan kesulitan bagi penduduk dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Pertamina Oksibil merupakan sumber utama penyediaan BBM bagi masyarakat kota ini, dan kehabisan stok hanya membuat semuanya terhenti.
"Dari Merauke hingga Boven Digoel dan ke Oksibil sendiri, transportasi pesawat seperti Karavan Dimonim Air, Susi Air, dan Ama digunakan untuk mengirim BBM ke daerah tersebut agar bisnis serta kebutuhan sehari-hari masyarakat dapat terpenuhi."
Namun, dengan masalah stok BBM yang terjadi saat ini, semua aktivitas di kota Oksibil terganggu.
"Harga BBM yang mencapai Rp 100.000 per liter menjadi beban besar bagi masyarakat, terutama bagi tukang ojek dan pemerintah daerah yang sangat bergantung pada bahan bakar tersebut untuk melancarkan kegiatan sehari-hari."
Kesalahan pengelolaan stok BBM oleh Pertamina Oksibil tidak hanya merugikan perekonomian masyarakat, tetapi juga mengganggu kesejahteraan dan kelancaran aktivitas sehari-hari.
"Oleh karena itu, diharapkan pihak terkait segera mengatasi masalah ini agar masyarakat tidak harus terus menderita akibat kekurangan BBM."
Kesalahan seperti ini tidak boleh terus terjadi di masa depan, dan pertanggungjawaban perlu diterapkan bagi pihak yang bertanggung jawab atas kelangkaan BBM ini.