Lihat ke Halaman Asli

lia novian

Mahasiswi

APE untuk Pengembangan Motorik Kasar

Diperbarui: 10 Oktober 2021   14:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hai, aku balik lagi nih...

Nah untuk kali ini aku akan membahas tentang alat permainan edukatif (APE) yang bisa mengembangkan kemampuan motoric kasar pada anak usia dini.

Perkembangan motoric kasar adalah salah satu dari ke-enak aspek perkembangan anak usia dini yang ada di ilmu ke Paud-an. Motoric ini bisa dikembangkan melalui banyak cara, seperti bermaian dan bisa juga mencoba hal-hal baru. Perkembangan morotik merupakan proses tumbuh kembang kemampuan gerak anak-anak dan perkembangan motoric ini adalah perkembangan dalam pengendalian gerakan jasmani melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan juga otot terkoordinasi. Perkembangan yang terjadi pada anak usia dini, tentunya juga sesuai dengan perkembangan otot yang ada pada diri sang anak. Apabila perkembangan otot pada sang anak itu semakin kuat maka perkembangan motoric kasar pada sang anak juga semakin berkembang. Pada saat masa prasekolah itu otot dan juga tulang anak itu akan semakin kuat dan memungkinkan mereka untuk berlari, berlompat, memanjat dengan lebih cepat, dan tentunya apa yang dilakukan itu akan lebih baik lagi dibandingkan sebelumnya. Ketika anak sudah berusia 5 tahun, keberanian anak akan lebih bertambah untuk melakukan atau mencoba hal-hal baru yang membuat mereka penasaran dan juga mengambil resiko dibandingkan ketika anak masih berada pada usia 4 tahun. Perkembangan motoric kasar pada anak ini juga bisa diasah melalui berbagai macam gerakan. Adapun tujuan dari perkembangan motoric kasar pada anak usia dini yaitu untuk memperkenalkan pada anak bagaimana gerakan dasar, melatih gerakan kasar, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan. Untuk kegiatan yang biasa dilakukan oleh anak usia dini untuk mengembangkan kemampuan motoric kasarnya yaitu dengan kegiatan senam, berlari, bersepeda, berenang dan lain sebagainya. Dengan adanya kemampuan motoric kasar pada anak secara baik, itu bisa menunjang pertumbuhan jasmani anak untuk kuat dan juga terampil dalam mengoptimalkan perkembangan motoric kasarnya. Sebagai orang tua atau pun pendidik kita bisa mampu untuk memberikan permainan edukatif kepada anak dengan membuatkan anak alat permainan edukatif seperti halnya pedang-pedangan, sepedaan, bisa juga mengajak anak untuk belajar menari karena itu bisa mempengaruhi perkembangan motoric kasar pada sang anak. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi motoric kasar pada anak diantaranya yaitu:

Faktor lingkungan anak, dimana pada faktor ini anak bisa bergabung dengan teman-temannya untuk melakukan kegiatan bermain atau hal yang lainnya. Setelah kitu ada Faktor pemberian stimulus pada anak, dalam faktor ini orang tua harus memberikan semangat kepada anak-anaknya untuk melakukan kegiatan seperti halnya belajar, bersepeda, yang tentunya akan membantu proses perkembangan motoric kasar pada sang anak. Nah yang ke tiga yaitu ada faktor kesiapan anak, faktor ini adakah faktor yang bisa memberikan pengaruh pada otot-otot dan juga tulang sang anak. Yang ke empat yaitu ada faktor jenis kelamin, biasanya dalam faktor ini jika mengamati kegiatan anak yang dilakukan di taman kanak-kanak itu permainan yanh dilakukan oleh anak laki-laki dan juga perempuan itu berbeda, nah guru tentunya harus mampu untuk membantu siswa dan juga siseinya dalam mengembangkan kemampuan motoric kasar nya sesuai dengan perkembangan yang diinginkannya. Yang ke lima yaitu ada faktor makanan, dimana makan yang bergizi ini bisa membantu tahap perkembangan anak, apabila makanan yang kita berikan kepada anak itu kurang bergizi maka itu bisa menghambat perkembangan anak sehingga kita sebgai orang tua harus bisa mmemperhatikan gizi-gizi yang ada pada makanan anak kita. Dari beberapa faktor tersebut, kita harus memahami bahwa faktor-faktor tersebut yang bisa membantu anak untuk bisa mengembangan perkembangan motoric kasarnya. Dan yang perlu diingat adalah setiap anak itu perkembangan yang di alami pasti berbeda-beda, akan tetapi kita bisa mematokkan kemampuan anak kita dengan perkembangan motoric yang telah ditentukan diantaranya yaitu:

  • Anak berusia 2-3 tahun, berarti anak sudah mampu untuk berjalan sambil berjinjit, melompat ke depan dan juga ke belakang dengan kedua kakinya, kemudian bisa melempar dan juga menangkan bola dan lain sebagainya
  • Anak berusia 3-4 tahun, anak mampu untuk berlari sa,bil membawa benda atau sesuatu yang ringan, bisa naik  dan juga turun tangga dari tempat yang lebih tinggi maupun rending dengan berpegangan
  • Anak berusia 4-5 tahun, anak bisa meniru bagaimana gerakan binatang, pesawat terbang, melakukan gerakan melompat, meloncat dan sebagainya

Dalam mengembangkan perkembangan motoric kasar pada anak usia dini, tentunya alat permainan edukatif (APE) mempunyai kriteria untuk mengembangkan motoric kasar pada anak, Alat permainan edukatif yang diberikan kepada anak tentunya bisa memberikan motivasi dan juga merangsang sang anak untuk melakukan kegiatan-kegiatan untuk menemukan pengalaman baru yang bermanfaat ketika anak berekperimen atau berekplorasi. Alat permainan edukatif yang diberikan kepada anak itu juga harus jelas bentuknya, warnanya terang, menarik, dan yang paling penting yaitu tidak membahayakan sang anak ketika sang anak menggunakan alat permainan edukatif (APE) tersebut. adapun alat permainan edukatif yang bisa mengembangan kemampuan motoric kasar pada anak diantaranya yaitu: (a) Egrang batok, berasal dari provinsi Sulawesi Selatan. Egrang batok ini terbuat dari batok kelapa yang di haluskan kemudian pada bagian tengahnya dilubangi dan di beri pengganjal di dalam batok tersebut dan setelah itu di beri tali. Biasanya permainan ini juga dipakai dalam perlombaan memperingati Kemerdekaan yaitu ketika tanggal 17 Agustus, akan tetapi ternyata permainan ini juga bisa digunakan untuk mengembangkan kemampuan motoric kasar pada anak usia dini. (b) Brmain sepak bola rotan,terbuat dari rotan yang dibentuk menyerupai bola kemudia cara memainkannya secara berkelompok. (C) Permainan engklek, dilakukan di lantai kelas biasanya menggunakan lakban berwarna hitam sebagai batas garis atau pola dalam permainan tersebut. (d) permainan haling rintang, permainan ini menggunakan  benda-benda di dalam kelas sebagai APE. (e) Bermain seluncuran,biasanya permainan ini menggunakan kantong plastic dengan ukuran yang besar, sabun cuci pirin cair, dan juga selang. (f) Permainan estafer, permainan ini estafet bola ini adalah permainan berkelompok terdiri dari 4 orang di babak pertama dan 5 orang di babak ke dua, dan setiap kelompok membawa bola tersebut secara menyambung dari satu ke yang lainnya sampai di akhir garis finish.

Nah, mungkin itu sedikit pembahasan mengenai APE untuk mengembangankan motoric kasar pada anak usia dini. Semoga bermafaat buat teman-teman maaf kalau masih ada salah karena juga masih dlam proses belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline