Lihat ke Halaman Asli

Lia Ayu winanti

Lia Ayu Winanti

Kelebihan dan Kekurangan Teori Pembelajaran Behavioristik

Diperbarui: 12 November 2022   12:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kelebihan dan Kekurangan Teori Pembelajaran Behavioristik

1. Kelebihan Teori Pembelajaran Behavioristik 

Membiasakan guru untuk bersikap jeli dan peka pada situasi dan kondisi belajar

Guru tidak memberikan ceramah sehingga murid dibiasakan belajar mandiri. Jika menemukan kesulitan, baru ditanyakan kepada guru yang bersangkutan

Mampu membentuk suatu perilaku yang diinginkan mendapat penguatan positif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan negatif yang didasari pada perilaku yang tampak.

Dengan melalui pengulangan dan pelatihan yang berkesinambungan, dapat mengoptimalkan bakat dan kecerdasan siswa yang sudah terbentuk sebelumnya. Jika anak sudah mahir dalam satu bidang tertentu, akan lebih dapat dikuatkan lagi dengan pembiasaan dan pengulangan yang berkesinambungan tersebut dan lebih optimal.

Bahan pelajaran yang disusun secara hierarkis dari yang sederhana sampai pada yang kompleks dengan tujuan pembelajaran dibagi dalam bagian-bagian kecil yang ditandai dengan pencapaian suatu keterampilan tertentu mampu menghasilkan sesuatu perilaku yang konsisten terhadap bidang tertentu.

Dapat mengganti stimulus yang satu dengan stimulus yang lainnya dan seterusnya sampai respons yang diinginkan muncul.

Teori ini cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktik dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur kecepatan, spontanitas , dan daya tahan.

Teori behavioristik juga cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominasi peran orang dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan, senang meniru, dan senang dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung.

Sehingga dapat disimpulkan bahwasanya teori belajar behavioristik Sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek pembiasan yang mengandung unsur-unsur seperti kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleks, dan daya tahan. Contoh percakapan bahasa asing, mengetik, menari, berenang, dan olahraga. Cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominasi peran orang dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru dan senang dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi hadiah dan pujian. Dapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus alami, dengan stimulus yang tepat untuk mendapat pengulangan respon yang diinginkan, sementara individu tidak menyadari bahwa ia dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline