Lihat ke Halaman Asli

Liana Wafdatul Harishoh

Saya seorang mahasiswa keperawatan

Tidur dan Stres? Ternyata Saling Berkaitan

Diperbarui: 13 November 2024   10:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.shutterstock.com/image-photo/young-woman-lying-bed-covering-her-2431237413

Dikutip dari Sleepopolis, Dr. Laura DeCesaris menyatakan bahwa stres dapat berpengaruh terhadap kualitas tidur seseorang. Normalnya, kadar hormon kortisol dalam tubuh akan menurun dimalam hari, dan kemudian akan meningkat saat kita bangun dipagi hari. Pada keadaan stres, hormon kortisol akan meningkat yang membuat kita tetap terjaga walaupun saat waktu tidur tiba. Stres dapat meningkatkan kadar hormon kortisol dalam tubuh hingga 9 kali lipat. Tidur tentunya merupakan salah satu kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari, kualitas tidur yang baik dapat membuat kita bangun dengan berenergi untuk melakukan aktivitas. Stres yang berkelanjutan hingga mempengaruhi kualitas tidur tentunya sangat berpengaruh terhadap mood dan aktivitas kita. Lalu bagaimana sih tanda dan gejala untuk melihat apakah kualitas tidur kita baik atau tidak? Seseorang yang memiliki kualitas tidur yang kurang baik, umumnya akan merasakan kantuk yang berlebihan di siang hari, mudah lelah, hingga mood yang tidak menentu dan mudah tersinggung. Keadaan ini pada gilirannya dapat memicu permasalahan kesehatan yang lainnya seperti tekanan darah tinggi (hipertensi).

Tidur ternyata dapat menurunkan tingkat stres seseorang. Tidur dapat menurunkan kadar kortisol seperti yang sudah dibahas diatas. Stres dapat meningkatkan kadar kortisol, sementara tidur berperan sebagai mediator yang menurunkannya ke keadaan semula. Selain itu, sebuah studi pada tahun 2019 di California mengidentifikasi fungsi penting tidur dalam penurunan kecemasan. Profesor Matthew Walker sebagai peneliti utama dalam studi tersebut mengatakan "Tidur nyenyak tampaknya menjadi ansiolitik (penghambat kecemasan) alami selama kita melakukannya setiap malam."

Dr. Laura DeCesaris juga memberikan beberapa tips untuk meningkatkan kualitas tidur kita meskipun dalam keadaan stres. Beberapa hal yang bisa kita lakukan contohnya seperti melakukan relaksasi contohnya dengan menggunakan napas dalam agar tubuh menjadi lebih rileks. Selain itu, kita juga bisa melakukan brain dump dengan menuangkan segala isi pikiran kita ke dalam sebuah tulisan. Tidur dalam keadaan pencahayaan yang redup dan makan 2 hingga 3 jam sebelum tidur juga dapat kita lakukan untuk mencapai kualitas tidur yang maksimal.

Melakukan aktivitas fisik, bermain dengan hewan peliharaan, mendengarkan musik, serta melakukan sesuatu yang kita sukai merupakan cara lain yang dapat kita lakukan untuk mengendalikan stres. Stres dapat berpengaruh terhadap kualitas tidur seseorang, tapi disisi lain, tidur dapat menurunkan tingkat stres itu sendiri.

Berikut referensinya yaa: https://sleepopolis.com/education/how-sleep-reduces-stress/ 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline