Lokakarya tiga bertempat di SMPN 1 Kepanjen dengan tema Disiplin Positif. Tujuan dari lokakarya ini adalah untuk memahami dan menerapkan disiplin positif, antara lain keyakinan kelas, posisi kontrol guru dan segitiga restitusi. Terdapat beberapa contoh kasus yang harus diidentifikasi peserta lokakarya. Masing-masing peserta diberi kesempatan yang sama untuk menyampaikan pengalaman dan praktik baik terkait motivasi dan disiplin positif yang sudah diimplementasikan pada lembaga masing-masing.
PSP Angkatan 3 Tahun Pertama di Wilayah Provinsi Jawa Timur diikuti oleh Komite Pembelajaran di 34 Lembaga Paud. Salah satunya adalah lembaga TK PGRI 2 Wagir, yaitu Kepala Sekolah, Guru dan Pengawas TK. Lokakarya ini menjadi wahana untuk belajar bagi para pendidik dan tenaga pendidikan untuk memahami dan menerapkan konsep disiplin positif dalam lingkungan pendidikan. Kegiatan ini dimulai dengan mendalami konsep disiplin positif, memberikan pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar dan tujuan penerapannya dalam membentuk perilaku positif siswa.
Peserta lokakarya diajak untuk mengidentifikasi strategi dan teknik disiplin positif yang dapat diterapkan di dalam kelas dan sekolah. Diskusi melibatkan pengembangan keterampilan komunikasi efektif, pemberian umpan balik konstruktif, serta penciptaan lingkungan belajar yang mendukung. Selain itu, lokakarya memberikan pandangan mendalam mengenai pentingnya memahami kebutuhan individual siswa dan memberikan tanggapan yang sesuai.
Penerapan disiplin positif dalam pengelolaan kelas dan interaksi harian dengan siswa menjadi fokus utama dalam lokakarya ini. Para peserta diberi kesempatan untuk merancang rencana tindakan khusus yang dapat diimplementasikan dalam konteks pembelajaran masing-masing. Strategi konkret untuk merespon perilaku negatif dengan pendekatan yang membangun dan mendukung pertumbuhan positif siswa juga menjadi bagian integral dari lokakarya ini.
Melalui sesi refleksi dan diskusi kelompok, peserta lokakarya memiliki kesempatan untuk saling berbagi pengalaman, tantangan, dan solusi yang berhasil. Diharapkan bahwa hasil dari lokakarya ini akan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, mendukung perkembangan positif anak, serta mendorong kolaborasi antar pendidik dalam menerapkan konsep disiplin positif di berbagai sekolah. Keseluruhan, lokakarya ini diharapkan mampu merangsang perubahan positif dalam pendekatan disiplin di dunia pendidikan dan membawa manfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan siswa.
Tindak lanjut dari kegiatan lokakarya ini yaitu merancang ide praktik baik disiplin positif pada lembaga masing-masing. Selanjutnya dibagikan pada komunitas belajar yang ada di wilayah kecamatan. Praktik baik tersebut meliputi pembuatan keyakinan kelas dengan melibatkan murid, penguatan tentang 5 posisi kontrol guru dan praktik segitiga restitusi sebagai usaha untuk memperbaiki kesalahan yang dilakukan murid. Berikutnya adalah penguatan komitmen bersama untuk bertanggung jawab melakukan praktik baik ini bersama-sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H