Secara luas, literasi diartikan sebagai kemampuan berbahasa yang mencakup kemampuan membaca, menulis, menyimak, berbicara, serta kemampuan berfikir yang menjadi elemen literasi. Literasi juga bisa diartikan sebagai melek huruf, kemampuan baca tulis dan kemelekwacanan.
Pada dasarnya, literasi berawal sejak diturunkannya wahyu Al-Qur'an yang pertama yaitu Iqra' yang artinya bacalah. Istilah literasi selalu terkait dengan hal ini, maka literasi secara luas juga dijelaskan dalam Al-Qur'an yang menunjukkan bahwa literasi dan Al-Qur'an saling berkaitan, dimana literasi merupakan salah satu dari pembelajaran Al-Qur'an.
Salah satu program Gerakan Literasi Sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah adalah literasi Al-Qur'an. Literasi Al-Qur'an juga salah satu bagian dari literasi agama Islam. Dengan adanya kegiatan literasi Al-Qur'an dikalangan pelajar, hal ini dapat menumbuhkan kesadaran siswa dalam membaca dan mempelajari Al-Qur'an sebagai pedoman hidup. Literasi Al-Qur'an juga sangat berperan dalam menumbuhkan budaya baca dengan meningkatkan iman dan taqwa serta ahlak mulia melalui pendidikan sekolah.
Melalui kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat Mandiri (KPMM) Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang tahun 2021, seorang mahasiswi bernama Liami Ningsih yang berasal dari Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi membuat program kerja "Pendampingan Literasi Al-Qur'an" di SMP Roudlotul Hidayah (Pakis-Trowulan).
Karena mayoritas siswa-siswi SMP Roudlotul Hidayah adalah santri tahfidz, kegiatan pendampingan literasi Al-Qur'an ini bertujuan untuk membantu para siswa dalam murajaah surat-surat yang telah mereka hafalkan. Selain membantu untuk menjaga hafalan para siswa, tujuan dari kegiatan ini juga meningkatkan keterampilan menulis Al-Qur'an siswa.
Karena literasi tidak hanya mengenai tentang membaca, namun literasi juga mencakup kemampuan menulis, menyimak, dan menganalisis. Sehingga dengan adanya kegiatan literasi Al-Qur'an ini dapat menciptakan sebuah budaya yang baru, sebuah budaya membaca, menulis, dan mempelajari Al-Qur'an, sehingga terciptalah generasi pecinta Al-Qur'an yang berbudi pekerti luhur.
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 19 Juli 2021 -- 19 Agustus 2021 di SMP Roudlotul Hidayah. Adapun siswa-siswi yang berpartisipasi dalam kegiatan ini adalah kelas 7 dan kelas 8. Kegiatan ini dimulai dari Liami sebagai mahasiswa KPM menjelaskan bentuk kegiatannya, tujuan dari kegiatannya, dan luaran yang diharapkan.
Adapun kegiatan itu sendiri adalah pendampingan membaca surat-surat yang telah dihafalkan oleh para siswa sesuai dengan tingkatannya. Untuk kelas 7 membaca surat Ad-Dhuha sampai dengan surat An-Nass secara bertahap. Dan kelas 8 membaca surat Al-Waqi'ah secara bertahap. Selaku pendamping, Liami juga ikut membaca surat-surat tersebut selama kegiatan berlangsung. Kegiatan literasi Al-Qur'an ini dilaksanakan sebelum pelajaran dimulai.
Seorang siswi bernama Dwi Nur Hanifah menyatakan keantusiasannya dengan adanya kegiatan ini. Ia berkata bahwa dengan adanya kegiatan ini, ia merasa terbantu dalam muraja'ah surat-surat yang telah ia hafalkan. Ia juga merasa sangat senang, karena membaca Al-Qur'an sebelum memulai pelajaran dapat menciptakan kebiasan dan budaya baru yang positif.
Setelah membaca surat yang telah mereka hafalkan, mereka juga mencoba menulis ayat demi ayat yang telah mereka baca secara bertahap. Hal ini menunjukkan salah satu bagian literasi yaitu kemampuan menulis. Banyak siswa yang bisa membaca Al-Qur'an, namun sangat sedikit sekali yang dapat menulisnya. Oleh karena itu, mencoba menulis ayat yang telah mereka baca secara bertahap dapat melatih kemampuan siswa dalam menulis Al-Qur'an.
Liami sebagai mahasiswa KPMM berharap kegiatan ini dapat terus berlangsung bagi pihak mitra, sehingga nanti bisa menghasilkan luaran siswa-siswi yang tidak hanya pandai dalam membaca dan menghafal Al-Qur'an, namun mereka juga bisa menulis dan menganalisis hukum bacaan tajwidnya juga.