Twitter merupakan media sosial yang microblogging yang dapat memfasilitasi penggunanya untuk menulis dan mempublikasikan aktivitas maupun pendapat mereka. Pada masa sekarang ini media sosial Twitter digunakan sebagai ekspresi suatu kekaguman remaja terhadap idolanya. Secara historis, munculnya media sosial Twitter menyediakan ruang yang maksimalnya 140 karakter. Seperti media sosial yang lain, di Twitter penggunanya dapat menjalin jaringan dengan pengguna lain, menyebarkan informasi, ajang promosi dan membahas isu terhangat dan dengan turut berkicau menggunakan hastag.
Identitas memegang peranan yang begitu besar dalam kehidupan remaja karena mereka selalu berusaha untuk mendefinisikan dan mengeksplorasi siapa sebenarnya mereka. Persoalan mengenai identitas begitu menarik untuk dibahas. Terlebih pada masa modern, identitas menjadi sebuah hal yang fluid yaitu tidak pasti dan dapat berubah-ubah karena kehadiran teknologi. Media sosial menjadi media untuk mendobrak tatanan-tatanan sosial yang dianggap kuno oleh remaja sehingga mereka menunjukkan perilaku yang berbeda. Hal tersebut tentunya memberikan dampak yang sangat nyata pada cara pikir generasi muda.
Twitter memungkinkan remaja untuk berinteraksi langsung dengan idolanya. Seperti sekedar menyapa, memberikan harapan langsung dan memberi ucapan selamat ulang tahun. Hal tersebut merupakan hal yang biasa dilakukan oleh penggemar terhadap sosok idolanya. Interaksi semu karena hanya berlangsung satu arah saja. Jarang dijumpai dalam timeline artis berinteraksi dengan penggemarnya.
Twitter sebagai media untuk membagikan informasi berupa berita-berita terbaru mengenai hobi, artis favorit, dan cerita kehidupan sehari-harinya. Twitter sebagai media yang dapat bersifat dua arah saat melakukan percakapan dengan teman. Pada narasi kehidupan di Twitter, kehidupan remaja lebih banyak bercerita mengenai idola, keluarga, sahabat dan kehidupan rohani-nya.
Akun artis yang telah terverifikasi merupakan sumber informasi utama mengenai kehidupan artis. Sedangkan akun fanbase, menyediakan informasi tambahan yang membahas kehidupan artis idola. Fenomena idolaisasi merupakan salah satu dari karakteristik remaja. Objek dari idolaisasi salah satunya yaitu penyanyi pop. Menggemari penyanyi pop termasuk di dalamnya yaitu konsumsi musik dan mengumpulkan informasi mengenai idolanya.
Teori Psikologi Humanistik yang menyatakan bahwa dimensi manusia dalam berhubungan dengan lingkungannya secara manusiawi dengan menitikberatkan pada kebebasan individu untuk mengungkapkan pendapat dan menentukan pilihan, nilai-nilai, tanggung jawab personal, otonomi, tujuan dan pemaknaan. Seperti juga pada media sosial Twitter yang merupakan hasil dari teknologi komunikasi, dengan digitalisasi, Twitter dapat diakses melalui smartphone sehingga manusia dengan mudah saling terhubung melalui internet dan membentuk lingkungan dan membebaskan penggunanya untuk berpendapat dan menentukan pilihannya, salah satunya berinteraksi dengan idola, dan terhubung dengan sesama penggemar.
Dalam bermedia sosial, semua konten yang bersifat pribadi dapat menjadi milik publik. Oleh karena itu kita harus menggunakannya secara bijak untuk menghindari hal-hal yang tidak kita diinginkan. Setiap individu harus memiliki kesadaran pribadi, bahwa apapun yang kita unggah ke dalam media sosial dapat mempengaruhi citra diri sendiri, juga dapat mempengaruhi hubungan sosial kita dengan orang lain.
Referensi :
Sutanto, R. P. (2014). Twitter Sebagai Medium Deskripsi Identitas Diri Bagi Remaja (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).
Zulfaa, I. A. (2020). Fanatisme dan agresi Verbal Di Media Sosial Twitter Pada Penggemar K-Pop (Doctoral dissertation, Universitas Tarumanagara).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H