Lihat ke Halaman Asli

Konsepsi dan Posisi Sosiologi Pendidikan

Diperbarui: 21 Desember 2023   14:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

KONSEPSI DAN POSISI SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Menurut perkembangan sejarah, manusia itu tidak pernah berhenti dari kesibukanya. Baik kesibukan dalam menghadapi dunia luar atau lingkugan sekitar maupun diri manusia itu sendiri. Dari pagi sampai malam anak- anak, orang-orang dewasa, dan orang - orang tua sibuk dengan pekerjaanya masing-masing. Didalam kesibukan-kesibukan mana terjalinlah suatu hubungan timbal balik di dalam usaha mencapai dan memenuhi kebutuhan manusia. Ada anak - anak yang sibuk bermain, atau bekerja untuk membantu orang tua, orang-orang tua bekerja untu anak-anak dan orang --orang lainya, buruh-buruh pergi keprusahaan, mahasiswa-mahasiswa pergi kuliah, dokter menyuntik pasien-pasienya,tukang kedai melayani para tamunya,dan sebagainya. Kita perhatikan didalam masyarakat penuhla dengan kesibukan-kesibukan manusia entag apapun yang dikerjakan.

Kesibukan -- kesibukan pekerjaan -- pekerjaan, dan sebagainya mempunyai hubungan timbal balik satu sama lain, misalnya kesibukan diperusahaan, buruh rajin dan sibuk bekerja agar produksi perusahaan dapat berlipat ganda, dapat diperdagangkan kepada langganan- lanagganana dan masyarakat.

Sebaliknya buruh -- buruh berharap mendapat upah yang cukup untuk kepentingan seluruh keluarganya. Guruh- gutuh disekolah sibuk mengajar muridnya agar pandai, sebaliknya dia sendiri berharapan gajinya dapat mencukupi belanja keluarganya dan sebagainya. Yang semunya itu mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia baik secara perseorangan maunpun secara kelompok da social. Pemunuhan -- pemenuhan kebutuhan mana tidak dilakukan oleh diri sendiri tetapi oleh adanya kerja sama diantara manusia didalam masyarakat. Pusat atau kesibukan manusia itu adalah manusia itu sendiri yang dimanivestasikan didalam tingkah lakunya, baik tingkah laku yang terlihat maupun tingkah laku yang tidak tampak dari mata.

Manusia,dengan segala tingkah lakunya didalam menghadapi lingkungan sekitarnya menimbulkan usaha -- usaha untuk mengetahui dan akhirnya memenipulasikan lingkungan sekitar manusia untuk memenuhi kebutuhanya.

Misalnya, tingkah laku manusia dalam memanipulasikan tanah dengan berbagai ramuan dalam membuat batu merah, da dari batu merah biji logom besi dapat dibuat beraneka ragam alat --alat perlengkapan dan mekanik burung terbnag dapat dibuat peaswat jet supersonic, dari mekanik ikan dapat dibangun kapal selam dan sebaliknya. Dari sini kelihatanlah bahwa manusia ingin tahu kepada lingkungan sekitarnya, ingin menguasinya dan akhirnya ingin mempergunkanya. Kegiatan manusia didalam mengetahui, menguasai dan memakai alam sekitarnya telah menimbulkan berbagai ilmu cabang ilmu pengetahuan teknik yang sampai dewasa ini meningkat pada teknologi nuklir serta mendarat di bulan dan masih berkemabnag terus.

Dalam kegaitan manusia sebagai makluk social menimnulkan berbagai ilmu pengetahuan sendiri. Termasuk disini ialah kegiatan manusia untuk mendidik genrasi -- generasi mudanya, ialah dengan memberikan, menundakan,mewariskan kebudayaanya pada anak cucunya. Nah, didalam karya mendidik iniah manusia berusaha untuk mengetahui bagaimanakah proses pendidikan itu dilihat dari segi social nya, ditinjau dari konstelasi social, gimana terjalin karya mendidik itu. Maka disini timbulah suatu cabang ilmu pengetahuan ialah sosiologi pendidikan. Atau istilah pendek dapatlah dipergunakan Sosio-Paedogogikah.

Oleh karena itu di Indonesia Sosiologi Pendidikan itu belum berkembang secara luas, maka buku ini yang masih dalam paraf pembahasan yang elementer, dapatlah diharapkan untuk merintis jalan pertumbuhan dan perkembangan Sosio Paedogogikah atau Sosiologi Pendidikan itu. Hanya saja perlu diperhatikan, bahwa pembahasan - pembahasanya adalah berpangkal pada inspirasi dan aspirasi Indonesia sentris, dua titik tolaknya adalah diabadikan kepada Indonesia modern




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline