Lihat ke Halaman Asli

Lia Lien Novemmiliyana

Guru dan Ibu Rumah Tangga

Manajemen Berbasis Sekolah di Era Digital: Tantangan dan Peluang

Diperbarui: 21 Desember 2024   21:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Munculnya era digital dalam dunia pendidikan

Latar belakang munculnya era digital dalam dunia pendidikan dapat dijelaskan melalui perjalanan transformasi yang panjang dan berkelanjutan. Era digital dalam pendidikan tidak muncul begitu saja, melainkan merupakan hasil dari perkembangan teknologi yang terus berevolusi sejak pertengahan abad ke-20.

Awal mula transformasi digital dalam pendidikan dapat ditelusuri pada tahun 1960-an ketika komputer mainframe pertama kali digunakan untuk keperluan administratif di institusi pendidikan. Pada masa ini, penggunaan teknologi masih sangat terbatas dan hanya dapat diakses oleh segelintir institusi pendidikan yang memiliki sumber daya memadai. Namun, periode ini menandai titik awal integrasi teknologi dalam sistem pendidikan.

Memasuki era 1980-an dan 1990-an, revolusi komputer personal membawa perubahan signifikan dalam landscape pendidikan. Komputer mulai masuk ke ruang-ruang kelas, dan laboratorium komputer menjadi fasilitas standar di banyak sekolah. Periode ini juga ditandai dengan munculnya berbagai software pendidikan yang memungkinkan siswa untuk belajar melalui media interaktif, meskipun masih dalam bentuk yang relatif sederhana.

Momentum besar dalam digitalisasi pendidikan terjadi pada akhir 1990-an dengan hadirnya internet yang mulai dapat diakses secara luas. Internet membuka pintu gerbang informasi yang tak terbatas dan memungkinkan terjadinya pertukaran pengetahuan secara global. Institusi pendidikan mulai mengembangkan website mereka sendiri, dan konsep pembelajaran jarak jauh mulai mendapatkan bentuk barunya melalui platform digital.

Era 2000-an menandai titik balik yang crucial dengan masifnya penggunaan teknologi mobile dan media sosial. Smartphone dan tablet menjadi alat pembelajaran yang powerful, memungkinkan akses ke materi pendidikan kapan saja dan di mana saja. Learning Management System (LMS) mulai dikembangkan secara luas, memberikan platform terintegrasi untuk mengelola pembelajaran digital secara komprehensif.

Pandemi COVID-19 yang terjadi pada tahun 2020 menjadi katalis yang mempercepat adopsi teknologi digital dalam pendidikan secara drastis. Dalam waktu singkat, institusi pendidikan di seluruh dunia dipaksa untuk beralih ke mode pembelajaran daring. Situasi ini mendorong inovasi dalam metode pengajaran digital dan pengembangan platform pembelajaran yang lebih canggih, serta memaksa pendidik dan peserta didik untuk beradaptasi dengan cepat terhadap teknologi pembelajaran digital.

Saat ini, era digital dalam pendidikan telah mencapai tahap yang jauh lebih matang dengan hadirnya teknologi-teknologi mutakhir seperti Artificial Intelligence (AI), Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), dan Internet of Things (IoT). Teknologi-teknologi ini tidak hanya mengubah cara pembelajaran dilakukan, tetapi juga mentransformasi pengalaman belajar menjadi lebih immersive, personalized, dan efektif. Perkembangan ini menandai fase baru dalam evolusi pendidikan digital, di mana batas-batas antara pembelajaran tradisional dan digital semakin kabur, menciptakan paradigma baru dalam dunia pendidikan.


Konsep dasar manajemen berbasis sekolah (MBS)

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan model pengelolaan sekolah yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan secara langsung semua warga sekolah untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional. Dalam konsep ini, sekolah memiliki kewenangan dan tanggungjawab yang lebih besar dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Prinsip utama MBS adalah desentralisasi kewenangan dari pemerintah pusat ke tingkat sekolah. Hal ini berarti sekolah memiliki keleluasaan dalam mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan lokal, mengelola sumber daya manusia, mengelola keuangan sekolah, serta mengatur berbagai program dan kegiatan pembelajaran. Desentralisasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sekolah karena keputusan dibuat oleh pihak yang paling memahami kondisi dan kebutuhan sekolah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline