PENDAHULUAN
Saat ini, pendidikan tidak hanya fokus pada aspek akademis semata, tetapi juga memperhatikan pengembangan karakter dan moral siswa. Hal ini karena karakter dan moral yang baik menjadi faktor penting dalam membentuk kepribadian yang berkualitas dan dapat berkontribusi positif bagi masyarakat. Namun, masih banyak sekolah yang belum menerapkan pendekatan holistik dalam pendidikan karakter. Beberapa sekolah bahkan hanya fokus pada nilainilai akademis dan kurang memperhatikan pengembangan karakter siswa. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang tepat untuk menciptakan sekolah berkarakter yang dapat membantu siswa mengembangkan karakter dan moral yang baik Pendidikan merupakan pilar utama pembangunan masyarakat dan pendorong perubahan sosial. Namun di era modern dan dinamis, sekolah bukan sekedar tempat belajar. Sekolah merupakan lembaga yang menciptakan landasan karakter, menumbuhkan kreativitas dan menginspirasi generasi mendatang. Dalam perkembangannya, pendidikan karakter menjadi semakin penting di era modern,terutama setelah terjadi banyak kasus korupsi, kekerasan, dan perbuatan buruk lainnya yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki jabatan penting di masyarakat. Pendidikan karakter merupakan suatu pendekatan dalam proses pembelajaran yang berfokus pada pembentukan nilai-nilai, sikap, dan perilaku yang baik pada individu. Hal ini bertujuan untuk membantu mereka menjadi pribadi yang bertanggung jawab, berintegritas, dan mampu berkontribusi positif dalam masyarakat. Pendidikan karakter bukan hanya bertujuan untuk memberikan pengetahuan, tetapi juga membentuk kesadaran moral, mengembangkan keterampilan sosial, dan memperkuat nilai-nilai universal seperti kejujuran, kerjasama, dan empati. Pendidikan karakter juga mengajarkan individu tentang tanggung jawab terhadap diri sendiri, orang lain, dan lingkungan. Transformasi pendidikan juga melibatkan pengintegrasian teknologi ke dalam pengajaran.
METODE PENELITIAN
Pada artikel ini metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur. Metode penelitian literatur sendiri adalah metode penelitian yang menggunakan sumber informasi dari berbagai bahan bacaan, seperti buku, artikel jurnal, dokumen, dan sumber lainnya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang topik tertentu. Metode ini umumnya dilakukan dengan cara mencari, membaca, mengumpulkan, mengevaluasi, dan menyusun bahan bacaan yang relevan dengan topik yang ingin diteliti.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pembelajaran berpusat pada siswa
Pembelajaran berpusat pada siswa adalah sebuah proses untuk mendorong siswa agar terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan mempertimbangkan karakteristik siswa. Karakteristik siswa dapat digunakan sebagai dasar dalam perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, serta penilaian pembelajaran. Melalui penerapan pembelajaran yang dipusatkan pada siswa, memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran serta siswa selalu ditantang untuk dapat berpikir kritis. Dalam penerapan pembelajaran ini, guru harus mempertimbangkan kebutuhan setiap siswa sebagai suatu individu atau kelompok sehingga dapat mendorong siswa untuk aktif berpartisipasi dalam proses belajar sepanjang waktu. Peran guru dalam penerapan pembelajaran ini lebih ke fasilitator daripada menjadi seorang pengajar sehingga siswa menjadi pembelajar aktif dalam proses pembelajaran sedangkan guru membantu membimbing, mengelola, dan mengarahkan pembelajaran siswa. Transformasi pendidikan dimulai dengan pembelajaran yang berpusat pada siswa.
B. Pembentukan Karakter dan Nilai Nilai Pendidikan yang bermutu tidak hanya terletak pada bidang akademik tetapi juga pada pembentukan karakter dan nilai-nilai. Sekolah menciptakan lingkungan yang mendorong perkembangan moral, kejujuran dan tanggung jawab. Melalui pendekatan pendidikan yang holistik, siswa didorong untuk menjadi individu yang berempati, peduli terhadap lingkungan dan menghargai keberagaman. Hal ini membentuk landasan yang kokoh bagi masyarakat yang inklusif dan beretika. Pendidikan karakter tersebut didefinisikan sebagai usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik (habituation) sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak bersandarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya. Pendidikan Karakter harus selalu diajarkan, dijadikan kebiasaan, dilatih secara konsisten dan kemudian barulah menjadi karakter bagi peserta didik. Guru sangat berperan dalam penguatan pendidikan karakter bagi anak didiknya, dimana guru harus mencontohkan apa yang disampaikan dan akan ditiru oleh anak didiknya. Keteladanan yang dicontohkan oleh guru akan memudahkan penerapan nilai-nilai karakter bagi peserta didik.
1. Nilai Agama Agama
dapat menjadi faktor penting dalam pengembangan sekolah yangberkarakter karena agama dapat membantu membentuk nilai-nilai yang baik pada siswa. Beberapa nilai agama seperti kejujuran, kesabaran, kerja keras, saling menghargai, tolongmenolong, dan keadilan adalah nilai-nilai yang sangat penting dalam pembentukan karakter siswa. Sekolah yang berkarakter dapat memanfaatkan nilai-nilai agama untuk membentuk karakter siswa yang lebih baik.
2. Nilai Pancasila Pancasila