Menyusuri Peron Stasiun Balapan

Stasiun Solo Balapan adalah salah satu stasiun kereta api yang terletak di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Stasiun ini memiliki sejarah yang panjang dan kaya akan peristiwa-peristiwa penting dalam perkembangan transportasi kereta api di Indonesia.
                Stasiun Solo Balapan pertama kali dibangun pada tahun 1873 oleh pemerintah Hindia Belanda. Pada awalnya, stasiun ini hanya memiliki bangunan sederhana berbentuk gudang yang digunakan untuk mengangkut barang dari dan ke daerah sekitar Surakarta. Namun, seiring dengan perkembangan transportasi kereta api di Jawa Tengah, stasiun ini mengalami perluasan dan perbaikan.
               Pada tahun 1918, stasiun ini mengalami renovasi besar-besaran dengan dibangunnya bangunan baru yang lebih besar dan megah. Bangunan stasiun ini mengusung arsitektur kolonial Belanda dengan gaya arsitektur yang menggabungkan unsur-unsur tradisional Jawa. Hal ini terlihat dari atap bangunan yang melengkung dan ornamen-ornamen khas Jawa yang menghiasi dinding-dinding bangunan.
              Selama masa penjajahan Jepang, stasiun ini juga mengalami beberapa perubahan. Bangunan stasiun yang megah ini digunakan sebagai markas militer Jepang dan beberapa bagian dari bangunan ini diubah untuk keperluan militer. Setelah kemerdekaan Indonesia, stasiun ini kembali berfungsi sebagai stasiun kereta api dan menjadi salah satu stasiun terpenting di Jawa Tengah.
             Stasiun Solo Balapan juga pernah dijadikan lagu oleh Musisi terkenal. Beliau adalah Didi Kempot yang menciptakan sebuah lagu yang menceritakan bagaimana seseorang jatuh hati kepada orang lain, saat mereka berjumpa di sebuah tempat. Yakni, Stasiun Solo Balapan.
            Saat kita berkunjung di tempat ini, kita dapat melihat bahwa terdapat lobby utama dari Stasiun Solo Balapan yang di dalamnya ada banyak lukisan, foto-foto jaman dulu kereta api, serta terdapat area untuk mencetak tiket melalui mesin. Nah selanjutnya, kita dapat berjalan menuju pintu masuk yang di mana ada minimarket, Indomaret point, toko Roti O, serta beberapa mesin ATM yang berada di sebelah toko roti. Selain kios makanan, di pintu masuk utama juga terdapat peron yang terdiri dari beberapa jalur kereta api. Peron Stasiun Solo Balapan merupakan tempat di mana penumpang naik dan turun dari kereta api. Peron ini terletak di sepanjang tepian rel kereta api dan dilengkapi dengan atap untuk melindungi penumpang dari panas atau hujan.
           Peron di Stasiun Solo Balapan terdapat beberapa jalur yang digunakan untuk berbagai tujuan perjalanan kereta api. Di sebelah kiri, terdapat jalur 1, 2, 3, serta jalur 4. Apabila, kita ingin naik tinggal lihat saja petunjuk yang tertera atau bertanya pada petugas yang ada di jalur itu. Sedangkan, untuk jalur 5 dan 6 jaraknya cukup jauh dari jalur sebelumnya–di seberang jalur 1, 2, 3, dan 4. Di dua jalur ini, terdapat mushalla, jika kita ingin melaksanakan ibadah sebagai umat muslim. Lalu juga terdapat toilet, apabila kita ingin buang air besar, buang air kecil, ataupun hanya sekedar merapihkan penampilan. Selain itu, terdapat juga pos kesehatan dan ruang menyusui, apabila ada seorang Ibu yang membawa bayi. Tak hanya dua tempat tersebut, di jalur 5 dan 6 ada Loker loss and Found. Di peron ini, penumpang dapat menunggu kereta api sembari duduk di atas kursi yang telah disediakan di sana. Terdapat juga stop kontak untuk mencharge alat komunikasi, seperti ponsel dan laptop. Jadi, kita tidak perlu khawatir, jika kita kehabisan baterai saat menggunakan ponsel dan laptop karena ada tempat untuk mengisi daya kedua benda tersebut.
          Peron Stasiun Solo Balapan juga menjadi tempat, di mana penumpang dapat berinteraksi dengan petugas stasiun. Petugas stasiun akan membantu penumpang dalam hal informasi perjalanan, tiket, atau bantuan lainnya yang dibutuhkan. Peron merupakan salah satu bagian terpenting di sebuah stasiun kereta api. Dengan adanya peron yang nyaman dan lengkap akan fasilitas, penumpang dapat memiliki pengalaman perjalanan yang lebih baik di Stasiun Solo Balapan.