PENDAHULUAN
Keaktifan peserta didik merupakan salah satu indikator yang sangat berpengaruh pada proses pembelajaran di dalam kelas. Keaktifan peserta didik merupakan bagian terpenting dalam kegiatan belajar mengajar (Sinar 2018). Hal tersebut merupakan bagian terpenting dikarenakan keaktifan peserta didik dapat mempengaruhi pengetahuan dan nilai akhir yang akan diterimanya. Sejalan dengan pernyataan tersebut, proses pembelajaran harus melibatkan peserta didik agar aktif untuk mengonstruksi pengetahuannya (Indrijati 2017). Berdasarkan kedua pernyataan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa peran guru untuk mengajak peserta didik dan menciptakan suasana kelas yang lebih aktif saat pembelajaran berlangsung merupakan hal yang sangat penting, dengan demikian peserta didik akan termotivasi untuk mengonstruksi pengetahuannya karena peserta didik merupakan subjek pada pembelajaran tersebut. Hal ini juga terjadi pada saat kegiatan menulis dikarenakan masih terdapat peserta didik yang tidak aktif pada proses pembelajaran menulis. Kemampuan menulis dianggap sebagai salah satu kemampuan yang sulit karena tidak semua orang-orang suka menulis (Triyani, Romdon, & Ismayani, 2018).
Menyikapi keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran menulis, pemilihan metode yang kooperatif bisa dijadikan opsi utama. Salah satunya dengan penggunaan model Project Based Learning yang melibatkan kerja proyek peserta didik bekerja secara aktif dalam membangun pembelajarannya dan mengaplikasikannya dalam produk nyata. Menurut Trianto (2014) bahwa pembelajaran berbasis proyek adalah suatu model kegiatan di kelas yang berbeda dengan biasanya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan (Insyasiska, Zubaidah, & Susilo, 2015) menunjukkan bahwa, desain Project Based Learning mampu memengaruhi motivasi peserta didik lebih tinggi, kreativitas peserta didik meningkat, kemampuan berpikir kritis meningkat.
Dalam proses belajar mengajar Bahasa Inggris di SMK Plus YSB Suryalaya terdapat beberapa kendala yang saya alami sendiri. Kendala tersebut diantaranya peserta didik yang cenderung tidak aktif dan kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal peserta didik itu sendiri. Berdasarkan hasil eksplorasi masalah, faktor penyebab peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran dikarenakan sebagian dari mereka tidak mengetahui secara jelas manfaat dari materi tersebut untuk kehidupannya sehari-hari. Mereka juga berpikir bahwa Bahasa Inggris itu sulit. Sedangkan faktor eksternalnya yaitu model dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru monoton sehingga tidak menarik rasa ingin belajar peserta didik.
Maka dari itu, saya mencoba untuk mengatasi kendala tersebut dengan menerapkan model Project Based Learning dan media pembelajaran yang interaktif berupa Canva. Praktik ini dilakukan dan dibagikan kepada rekan guru yang lain sebagai wadah untuk berbagi dan bertukar pengalaman. Diharapkan praktik ini dapat menjadi motivasi dan inspirasi bagi rekan guru lain yang memiliki kendala serupa untuk menerapkannya juga dalam proses belajar mengajar khususnya pelajaran Bahasa Inggris. Saya sebagai subjek (guru) dalam praktik ini memiliki peran sebagai fasilitator yang bertanggung jawab untuk memfasilitasi dan membimbing peserta didik dalam proses pembelajaran dengan menerapkan model Project Based Learning dan media interaktif Canva. Akan tetapi, dalam hal ini guru tidak menjadi sumber belajar satu-satunya dalam proses pembelajaran. Peserta didik didorong untuk menggunakan sumber belajar lain dari media berbasis teknologi (TPACK).
PEMBAHASAN
Pengimplikasian model pembelajaran Project Based Learning dalam pembelajaran terkait materi Analytical Exposition Text terdapat beberapa manfaat yang dirasakan, yakni mendorong keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran terutama pada saat diskusi kelompok dalam pengerjaan proyek. Peserta didik menjadi terbiasa menggunakan teknologi dalam membantu memudahkan dalam memecahkan suatu masalah secara kreatif pada saat membuat poster dengan menggunakan aplikasi Canva. Peserta didik juga mampu meningkatkan kemampuan dalam menganalisis fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan dari Analytical Exposition Text. Selain itu penerapan model ini juga memudahkan guru dalam pengajaran materi Analytical Exposition Text.
Adapun tantangan dalam mencapai tujuan praktik ini yaitu tantangan yang dihadapi pada saat penerapan inovasi pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Peserta didik mengalami kesulitan dalam pembuatan poster menggunakan aplikasi Canva.
2. Beberapa siswa ada yang kurang memahami panduan pada LKPD.
3. Beberapa kelompok masih enggan memberikan tanggapan terhadap hasil presentasi proyek dari kelompok lain.