"Tempenya cantik banget, teh. Bisa warna warni, gitu. Bagaimana bisa?", tanya saya pada kak Nita, kakak kelas yang sekarang tinggal di Malaysia. Siang itu beliau memposting foto-foto di facebook mengenai tempe sehat hasil pelatihan ibu-ibu di sana.
"Iya, ini terbuat dari herbal, dek."
"Wow, tempe herbal? Jujur, semakin penasaran".
Siapa yang tak tergoda melihat tempe yang biasanya hanya berwarna putih kekuningan kini nampak berwarna-warni karena ditambahkan bubuk herbal alami seperti kunyit, angkak, dan spirulina. Kandungan herbal ini dipercaya dapat menambah nutrisi lebih dan semakin bermanfaat untuk kesehatan keluarga, terutama saat pandemi.
Bentuknya juga unik, bukan papan persegi atau bulat panjang seperti pipa yang umum di pasaran, namun berbentuk bunga, kelinci, donat, yang sangat menarik bagi anak-anak. Jika mereka senang makan tempe, bisa dibayangkan mereka akan sehat, bebas alergi, dan gizi buruk. Asupan nutrisi proteinnya tercukupi dengan baik, sehingga tumbuh kembangnya optimal.
Dengan demikian diharapkan masalah stunting, wasting, dan overweight di Indonesia bisa diatasi, seperti hal yang disampaikan ibu dr. Endah Citraresmi, Sp.A (K), Spesialis Anak Konsultan Alergi dan Imunologi pada hari ketiga pembekalan Danone Digital Academy, Rabu 20 Oktober 2021 lalu. Kemungkinan Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yang baik, dapat mengurangi pengangguran dan kemiskinan karena memiliki generasi yang berkualitas.
Manfaat Nutrisi Tempe Si Pencegah Gizi Buruk, Diare, dan Anemia
Sebelum mengulik tempe herbal yang unik itu, mari kita bahas kembali manfaat nutrisi tempe yang awalnya berkembang di tanah Jawa sebelum abad ke-16 ini. Asal usul nama tempe berasal dari kata Tumpi yang artinya makanan berwarna putih. Tempe merupakan pangan lokal sumber protein yang sangat baik dan murah. Selain kacang kedelai, tempe bisa dibuat dari berbagai kacang-kacangan seperti kacang merah, kacang koro, kacang edamame, kacang tolo, dan kacang hijau. Namun di pasaran, tempe kacang kedelai lah yang paling banyak digemari, karena bahan bakunya lebih murah dan mudah didapat.
Nilai kadar nutrisi karbohidrat, protein, lemak, pada tempe memang tidak terlalu banyak berubah dari kacang kedelai aslinya. Di dalam 100 gram tempe kedelai mengandung:
- 201 Kalori,
- 20.8 gr protein,
- 8.8 gr lemak,
- 13.5 gr karbohidrat,
- 1.4 gr serat,
- 155 mg kalsium,
- dan 4 mg zat besi.
> Tempe pangan lokal bernutrisi ini sangat baik dikonsumsi untuk semua umur, mulai bayi hingga manula, bahkan untuk para vegetarian. Alasannya karena tempe menjadi satu-satunya pangan nabati yang mengandung vitamin B12 (Kobalamin). Biasanya nutrisi hanya ada pada protein hewani. Inilah keistimewaannya, adanya enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tempe (Rhizopus oligosporus) membantu menambah aktifitas vitamin B12 meningkat hingga 30% saat fermentasi terjadi.