Lihat ke Halaman Asli

Lia Asmira

Ecologist

Kereta Api, Cokelat Impian dan Jogja adalah Candu

Diperbarui: 17 Oktober 2024   23:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Instagram.com/asmiraliaa 

2022, aku berkenalan dengan sudut kota yang romantis, bernama Jogja.

Berangkat bersama kekasih kala itu, pengalaman pertamaku melihat secara langsung kereta api Indonesia. Sangat nyaman dan menyenangkan, terlebih bersama orang tersayang membuat perjalanan makin manis. Kala itu, kekasihku memesan tiket eksekutif dengan kursi warna hijaunya, sangat luas dan menyenangkan, ya, tidurku sangat nyenyak.

Mentari menyinari sudut jendela pertanda sebentar lagi kami sampai di Jogja. Aku sangat bersemangat, saking semangatnya saat turun kereta jaketku ketinggalan. Beruntungnya pelayanan KAI bagus sekali, barang-barang yang luput bisa lebih aman.

Di suatu sudut kota Yogyakarta, terletak sebuah stasiun kereta api yang tak pernah sepi dari hiruk-pikuk penumpang. Kata orang sekitar, setiap pagi, suara kereta api yang berderak di atas rel menjadi nyanyian bagi warga kota.

Pengalaman pertama yang menyenangkan, Jogja benar-benar memanjakan mataku, setiap sudut kotanya sangat romantis dan damai, sedamai aku dan dia. Meskipun setelah ini kami jadi lebih sibuk menyusun itinerary perjalanan liburan di Jogja. Aku mengunjungi gunung, pantai, hingga jajanan-jajanan yang unik disini, dia sangat memanjakanku.

Aku sampai pada suatu kedai lucu didekat fly over, es cokelat Impian. Es cokelat bisa ambil sendiri, dipadukan dengan roti bakar sangat enak. Dan satu hal yang lebih unik lagi, kita bisa menuliskan Impian kita di dinding-dinding kedai menggunakan stickey note. Tebak? Apa yang kami tuliskan di dinding? Hehe, mungkin sampai saat ini tulisan Impian itu masih ada untuk bersama, meskipun saat ini kami tidak lagi bersama.

Es cokelat impian/dok. pri

Aku mengakhiri liburanku setelah sepekan menyicipi manisnya Jogja. Sangat manis sampai makanannya kurang cocok dilidahku (lidah Sulawesi lumayan kurang cocok dengan makanan manis)

Waktu telah berlalu, 2024 aku ke Jogja lagi. Kali ini lebih lama, 10 hari.

Setahun setelah kami berpisah, aku memberanikan diri ke Jogja seorang diri untuk mencarinya tanpa terhubung olehnya. Aku ingin tahu, apakah kita bisa bertemu di sudut kecil Kota Jogja? Aku mengiringi semua tempat yang kami pernah datangi, melakukan semua reka ulang, dan sampai hari terakhir aku di Jogja, 10 Juni 2024, aku masih tidak bertemu dengannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline