Lihat ke Halaman Asli

Jangan Tanyakan Aku Kenapa

Diperbarui: 3 Desember 2015   15:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Cukup lihat saja kemana aku pergi...dan cukup dengar saja apa yang telah aku alami..tak perlu kau komentari..kau takkan pernah paham..

***

Kamu kira aku baik-baik saja setelah kau memutuskan pergi??..kamu kira gampang buat aku menjalani semua ini..aku memang pernah tersenyum mengantarkan kamu pergi tapi kau takkan pernah paham apa yang telah aku lewati..

***

Aku memang tidak seperti dulu, aku hanya victim kebodohan yang selalu mengikuti kata hati..omongan mu hanya fatamorgana selalu menipu mata, kau berjanji tapi hanya sebatas janji..bukan kah dulu pernah aku bilang jika tidak aku yang menagih janji itu pasti janji itu yang menulis karma untukmu..

***

Biarlah aku seperti ini mencari jati diri yang pernah lenyap bersama janjimu..aku tak perlu kau kembali cukup doakan aku menguntai hati yang pernah retak..bersama siapapun aku tidak perlu kau nilai seberapa pantasnya aku dengan dia..yang terpenting aku bisa bahagia dengannya..

***

Untuk kamu yang pernah singgah..maaf aku tidak bisa mengulang kisah yang sama seperti yang kau pinta,,cukup jadikan kenangan dalam perjalanan ini..jika kau tanya tentang dendam dihati mungkin takkan berkesudahan....

Cukup jadi pelajaran..cukup jadi kenangan..itu saja...Tak perlu aku dicari..tak perlu aku dihampiri..Karena Episode kau dan aku telah berakhir..buat selama lamanya...

*** 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline